Alya berjalan pelan di trotoar, membiarkan angin malam membelai wajahnya. Pertemuannya dengan Reza tadi masih segar dalam ingatannya, tetapi tidak lagi menyisakan luka seperti dulu. Ia merasa lebih ringan, seolah beban yang selama ini menghantuinya telah terangkat.Ponselnya bergetar lagi.Dafa: Mau ketemu sebentar? Aku ada di dekat kampus.Alya tersenyum tipis. Tanpa berpikir panjang, ia mengetik balasan.Alya: Oke, aku ke sana.Dulu, ia mungkin akan ragu, takut membuka hati lagi. Tapi sekarang, ia tahu bahwa tidak semua orang akan mengecewakannya seperti Reza. Dafa selalu ada untuknya, dan meskipun ia belum siap untuk hubungan baru, ia merasa nyaman berada di dekatnya.Di Bawah Cahaya Lampu KotaLima belas menit kemudian, Alya tiba di sebuah taman kecil dekat kampus. Dafa sudah duduk di salah satu bangku kayu, memainkan botol air mineral di tangannya.Begitu melihat Alya, ia tersenyum. “Kamu baik-baik saja?”Alya mengangguk, lalu duduk di sampingnya. “Lebih baik dari yang kupikirkan
Terakhir Diperbarui : 2025-03-09 Baca selengkapnya