Mobil berhenti di depan rumah pukul 23.19WIB tepat. Kuketuk pintu rumah Bude beberapa kali.“Iya, sebentar.” Bude membukakan pintu. “Jadi nginap sini?”“Iya, Bude.”“Masuk.”Aku mencium tangan Bude dan masuk, lalu menuju kamar yang memang sudah seperti milikku sendiri.“Langsung tidur, ya, Bil!” titah Bude, disusul dengan bunyi pintu kamar.Setelah membersihkan diri, aku merebahkan tubuh ke atas ranjang. Tanganku berkelana pada layar ponsel pintar, membuka notifikasi di media sosial dan tak lupa, aplikasi obrolan. Kembali ratusan obrolan tak terbaca masuk dan kusisir satu per satu, yang penting saja. Terutama keluarga Azmi yang ricuh.Suara pintu kamar diketuk.“Bil?”“Iya, Bude?” Aku langsung bangun dari ranjang dan membukakan pintu.“Ada yang kirim ini.” Bude mengulurkan rangkaian bunga dibalut plastik. Ada kartu ucapan selamat malam terselip di bunga itu. Bunga warna kuning cerah berkelopak panjang.“Bunga?”“Bukan, ini rumput. Ya bunga lah, Bilqis.” Bude menoyor bahuku saat aku me
Last Updated : 2025-06-23 Read more