Malam pun turun perlahan di atas kota, langit tampak bersih, dipenuhi bintang-bintang yang berkedip lembut. Di balkon rumah sakit yang kecil namun cukup nyaman, Maya duduk di atas kursi lipat dengan Alva di pangkuannya, dibungkus selimut hangat.Leon berdiri di belakang mereka, satu tangan mengusap lembut kepala Alva, satu lagi menggenggam tangan Elera yang duduk diam di kursi roda. Meski tubuhnya belum pulih benar, Elera meminta untuk ikut, dan tidak ada satu pun yang tega menolak permintaannya.“Lihat, Alva,” bisik Maya lembut, “itu bintang paling terang… mungkin itu adikmu sedang tersenyum dari sana.”Alva menatap langit dengan serius. Lalu ia melambai ke atas, “Halo adik… makasih ya udah mampir sebentar…” suaranya kecil, tapi jelas, “lain kali, jangan buru-buru pergi. Ma sedih, Pa juga. Tapi Alva… Alva janji bakal jaga Mama…”Maya langsung memeluk Alva lebih erat, air matanya jatuh tanpa suara.Elera menutup wajahnya, isak tertahan mengalir kembali dari dadanya. Tapi kali ini, tid
Last Updated : 2025-05-03 Read more