Natasya menemui Pak Kasrin jelang siang itu. "Pak, saya mau makan siang di luar memenuhi ajak kawan,” kata Natasya. Biasanya Natasya makan siang di kantin yang ada di sebelah kantor mereka. Kantin kepunyaan Bu Marni istrinya Pak Bagito salah seorang karyawan perusahaan. “Baik, Natasya,” jawab Pak Kasrin sambil duduk di kursi dan memutar-mutar kursinya. “Saya juga mohon izin kalau agak terlambat balik ke kantornya, Pak.” “Boleh, Nat.” Seperti biasa, Natasya mencium tangan lelaki umur enam puluhan yang sudah dianggapnya seperti bapak sendiri. Pak Kasrin tersenyum melihat Natasya saat gadis itu melangkah meninggalkan ruangan. Natasya turun ke lantai satu dan melihat Sapuro yang sedang asyik dengan handphone. Seperti biasa Sapuro duduk di meja piket dengan secangkir kopi. "Siang, Pak,” sapa Natasya. “Hai, siang Nat. Mau kemana?” “Mau makan siang di luar Pak. Ada kawan yang ajak dan traktir makan siang,” kata Natasya sambil tertawa pelan. “Asyik dong ditraktir,” tanggap Sapuro diiri
Terakhir Diperbarui : 2025-07-25 Baca selengkapnya