Home / Romansa / Hot Night With Boss / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Hot Night With Boss: Chapter 71 - Chapter 80

91 Chapters

71. Pertemuan Thomas dan Stevano

Nicholas berjalan mendampingi Thomas menuju ruang khusus yang sudah dipesan Stevano. "Pak, apa sungguh nggaka akan terjadi apa-apa?" tanya Thomas pada Nicholas."Apa maksudmu? Ini hanya makan malam dan Pak Ketua cuma ingin mengobrol santai denganmu," jawab Nicholas.Thomas terdiam, "apa sungguh nggak apa-apa? Kok aku merinding?" batinnya khawatir.Nicholas menghentikan langkah kakinya, "jawab aja sebisamu. Apa yang kamu tahu apa adanya. Tanpa mengurangi atau menambahi. Beliau nggak suka orang yang banyak omong jadi kalau bisa jawabanmu sesuaikan pertanyaan beliau," ucapnya. Memberikan saran untuk Thomas."Oh, kalau seperti itu sama kayak ngadepin Pak Cris dong. Jadi nggak akan ada masalah," batin Thomas."Saya mengerti," jawab Thomas."Bagus. Ayo, nggak baik membiarkan atasan menunggu," kata Nicholas.Keduanya kembai berjalan dan tidak beberapa lama sampai."Tunggu dulu di sini. Aku akan kasih tau kedatanganmu ke beliau," kata Nicholas."Ya," jawab Thomas.Nicholas masuk dalam ruanga
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

72. Berencana Menginap

Sebelumnya ...Karena keasikan bermain dan lupa waktu, tidak terasa Cristopher dan Yuki tinggal lebih lama dari perkiraan."Gimama ini, Pak? Udah mau malam," kata Yuki panik."Saya juga nggak tahu ini gimana. Kita keasikan main sih," jawab Cristopher."Kalian nggak nginep aja?" tawar Alfred.Yuki menatap Cristopher, keduanya saling bertatapan."Gimana? Mau nginep?" tanya Cristopher pada Yuki."Bapak sendiri gimana? Saya sih nggak masalah nginep. Toh besok hari minggu," jawab Yuki."Saya juga nggak masalah, tapi saya perlu telepon yang jaga Stevy dulu sekalian ngasih tahu Stevy kalau saya nggak bisa jemput dia. Kalau gitu kita nginep aja ya?" jawab Cristopher.Yuki menganggukkan kepala, "iya, Pak.""Jadi nginep? Kalau iya aku sama istriku siapin kamar dan keperluan kalian dulu. Oh ya, mau 1 kamar atau 2 kamar nih?" tanya Alfred."Dua," jawab Yuki."Satu," jawab Cristopher.Dan mereka menjawab di waktu yang bersamaan.Alfred dan Lily saling memandang penuh rasa heran."Aduh, kok. Jawaba
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

73. Menginap

Alfred dan Lily mengajak Cristopher dan Yuki makan malam di sebuah kedai makan sedeharan. Menurut Alfred, kedai masakan di kedai tersebut enak. Dan kebetulan Alfred dan Lily kenal baik pemilik kedai.Demi untuk menjamu tamu istimewa, Alfred memesan hidangan yang istimewa juga. Yuki terlihat senang, dia bisa makan mie pedas yang dirindukannya. Karena Cristopher tak bisa makan pedas, dia pesankan mie dengan kuah tidak pedas."Gimana? Enak, 'kan?" tanya Alfred."Enak sekali. Coba aja rumahku di sini. Udah pasti tiap mood turun langsung makan di sini," jawab Yuki."Kamu mau pindah tinggal di sini? Ada tuh rumah kosong yang dijual. Kebetulan pemiliknya sudah diajak tinggal bareng anaknya dan rumahnya dijual," jawab Alfred.Cristopher menatap Yuki, "memangnya kamu yakin betah? Ntar semimggu juga udah bosen," sahutnya.Yuki menatap Cristopher, "kayaknya itu bapak deh, bukan saya. Saya tinggal di mama aja ok kok," jawab Yuki.Alfred dan Lily memperhatikan kedua orang dihadapan mereka yang sed
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

74. Jejak Merah

Dipeluknya tubuh Yuki, lalu diciuminya leher sampai bahu Yuki.Cristopher menggigit, lalu menghidap lembut daun telinga Yuki."Ah, mmhh ... " erang Yuki tersentak. Dia tidak menduga Cristopher akan menggigit dan menghisap telinganya.Dikecupnya leher, dada, lalu digigitnya telinga sebelahnya dan dihisap lembut.Yuki memejamkan mata, menikamti setiap kecupan Cristopher. Bibirnya sedikit terbuka, membuat Cristopher tergoda untuk menciumnya. Diciumnya bibir Yuki dengan lembut.Sementara kedua bibir bergulat, tangan nakal Cristopher menyusup masuk ke dalam kaus yang Yuki kenakan. Diusapnya perut Yuki, sampai naik ke atas. Disentuhnya dada Yuki lembut."Ah ..." Tangan yang nakal itu kini mengusai dada Yuki. Dengan sengaja dada Yuki dipermainnkan agar Cristopher mendengar suara seksi desahan Yuki."Ahh ... mhh ...""Ahh ... paakk ...""Hm? Kenapa?" bisik Cristopher."Ahh ... hhh ... ja-jangan disentuh," pinta Yuki."Nggak boleh disentuh? Kalau dicium boleh nggak?" tanya Cristopher.Yuki me
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

75. Tiba-tiba Datang

Saat Yuki dan Cristopher sedang asik memasak, tiba-tiba terdengar suara bel."Siapa yang datang? Biar aku buka," kata Cristopher.Cristopher ingin membuka pintu, tapi dicegah Yuki."Tunggu," ucap Yuki."Ya? Kenapa?" tanya Cristopher."Apa bapak janjian sama Pak Thomas, dan memintanya datang ke sini?" tanya Yuki memastikan.Cristopher menggelengkan kepala, "enggak, saya nggak pernah ganggu waktu libur karyawan saya kok. Biasanya kalau ada urusan mendesak saya paling chat atau telepon. Itupun jarang saya lakukan," jawabnya."Kalau gitu siapa?" gumam Yuki mengerutkan dahi."Makanya saya buka dulu biar kita tahu siapa. Mungkin tetangga atau siapa gitu," jawab Cristopher."Masa iya tetangga. Nggak mungkin ah. Selama saya tinggal di sini, tetangga nggak pernah bertamu kok," jawab Yuki.Bel pintu terus berbunyi, sampai tiba-tiba terdengar suara ketukan."Yuki, Yuki ... " panggil seseorang dari luar, yang adalah Amelia.Yuki dan Cristopher saling menatap kaget. "Itu 'kan teman kamu," kata Cr
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

76. Bersama Amelia

Amelia dan Yuki baru saja tiba di sebuah toko yang menjual perlengkapam make-up terlengkap di kota. Karena hari minggu, maka banyak pengunjung yang datang ke toko tersebut."Aku boleh nunggu di sini aja?" tanya Yuki. Malas berkeliling karena lelah."Oh, kamu mau duduk aja? Boleh aja kok. Kalau gitu aku keliling dulu, ya?" jawab Amelia.Setelah memastikan temannya duduk, Amelia bergegas pergi berkeliling. Mencari apa yang dia butuhkan.Yuki mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan dia melihat sebuah kartu juga ada di dalam tasnya, lalu mengambil kartu itu."Ini kartu siapa?" batinnya.Yuki langsung teringat ucapan Cristopher yang akan mentransfermya uang untuk belanja. Merasa tak yakin, Yuki segera memfoto kartu yang ditemukannya dan dikirimnya pada Cristopher.Yuki mengirim pesan pada Cristopher, "pak, ini kartu bapak, bukan? Kok ada di tas saya, ya?" "Ya. Itu milik saya. Sengaja saya masukan dalam tasmu. Pinnya 543876.""Ngapain bapak ngasih pin? Saya enggak belanja kok," balas Yuk
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more

77. Bos Tampan

Yuki baru masuk apartemen sepulang pergi bersama Amelia. Begitu masuk dia tak melihat Stevy ataupun Cristopher di manapun."Ke mana mereka?" batin Yuki.Dia melihat sekelili lagi untuk memastikan, tapi memang tidak melihat Stevy ataupun Cristopher.Buru-buru Yuki ke kamar mandi untuk cuci tangan dan kaki, lalu pergi ke kamarnya.Saat di kamar, Yuki kaget melihat Cristopher yang sedang tidur siang di temani Stevy yang tidur di kaki Cristopher.Yuki segera berganti pakaian dan naik ke tempat tidur. Dia tidur di samping Cristopher. Yuki mengubah posisi tidurnya menghadap Cristopher. Posisi Cristopher juga sedang menghadap Yuki. Yuki membelai rambut Cristopher, lalu tersenyum."Kalau punya wajah tampan, mau ngapain aja tetap tampan. Apa karena wajahnya ya, waktu di bar aku mengajaknya menghabiskan satu malam? Kalau bukan wajahnya lalu apa? Lagian orang kayak aku yang dilihat nomor satu sudah pasti tampangnya," batin Yuki.Tangan Yuki turun menyentuh hidung Cristopher, "hidungnya mancung
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

78. Inginnya Berduaan

Esok harinya ...Rapat telah usai dan semua orang keluar dari ruang rapat, kecuali dua divisi yang diminta tinggal oleh Cristopher. Dion dan Harris sedang berbincang dengan Cristopher. Dan setelah berbincang cukup lama, keduanya dipersilahkan keluar. Tak lupa Cristopher meminta Thomas mencatata ringksanan permbicaraan dirinya dengan dua orang dari divisi produksi.Cristopher kini beralih ke divisi pemasaran. Ruben dan Yuki menjawab dengan baik untuk setiap pertanyaan yang diajukan Cristopher. Sesekali pandangan Cristopher dan Yuki bertemu, tetapi keduanya kembali fokus pada pertemuan."Bolehkah saya minta dijelaskan tentang rencana anda, Nona Yuki?" tanya Cristopher menatap Yuki."Dengan senang hati, Pak. Saya akan je ... " jawab Yuki yang langsung di sela.Cristopher menatap Ruben, "Pak kepala divisi, jika anda sibuk anda boleh segera kembali. Namun, apakah saya boleh meminjam staf terbaik anda sebentar? Sepertinya perlu waktu bagi Nona Yuki menjelaskan. Apa tidak apa-apa?" tanya Cr
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

79. Undangan Pernikahan

10 menit sebelum jam makan siang. Luna tiba-tiba menghampiri meja Amelia dan meletakkan sesuatu di atas meja kerja Amelia. Dia lanjut ke meja Yuki dan meletakkan sesuatu yang sama di atas meja Yuki."Sebenarnya aku nggak mau ngundang kalian, tapi gimama lagi. Kalian berdua 'kan juga rekan satu divisiku. Nggak mungkin juga aku abaikan kalian," kata Luna dengan tatapan sinis dan ucapan yang pedas.Amelia memukul meja, "nggak mau ngundang ya nggak usah ngundang. Nggak usah pakai alesan terpaksa karena rekan kerja. Kelihatan banget kamu cuma mau dapat kesan baik di mata orang lain," katanya kesal."Ya udah sih, cuma gitu aja udah marah-marah nggak jelas. Dasar orang aneh," kata Luna."Apa? Kamu bilang apa? Dasar ja ... " kata Amelia berdiri dari duduknya, yang langsung mulutnya di bekap Yuki sehingga tak bisa melanjutkan ucapannya."Makasih undangannya. Kami pasti dateng kok. Kalau kamu sudah selesai, kamu bisa 'kan pergi? Ngga enak kalau sampai ini dilanjutkan. Kamu juga nggak mau 'kan n
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

80. Amarah Yuki

Thomas melirik menatap ketiga orang yang bergosip. "Astaga, mereka berani sekali bergosip di depan orangnya langsung. Apa Yuki baik-baik saja? Rumor itu kan rumor yang sengaja dibuat Luna untuk menjatuhkan Yuki. Kenapa juga mereka percaya dengan rumor murahan seperti itu? Dasar penggosip," batin Thomas tidak senang. Thomas menatap Cristopher, " apa Pak Cris akan melakukan sesuatu? Aku rasa beliau tak akan diam saja mendengar wanita yang disukainya direndahkan didepannya," batin Thomas lagi. Thomas merasa khawatir hal besar akan terjadi jika ketiga orang yang membicarakan Yuki masih terus bergosip. Amelia mengepalkan tangan geram, "nggak tau malu banget ngomongin orang lain yang enggak-enggak. Sudah sinting ya mereka? aku akan beri mereka pelajaran. Beraninya kalian ngomongin Yuki," batin Amelia kesal. Amelia sudah bersiap ingin menghampiri ketiga orang yang menggosipkan Yuki. Cristopher mengerutkan dahi mendengar pembicaraan yang tak enak didengar. "Siapa mereka? Bisa-bis
last updateLast Updated : 2025-05-03
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status