Home / Romansa / Hot Night With Boss / 76. Bersama Amelia

Share

76. Bersama Amelia

Author: Dea Anggie
last update Huling Na-update: 2025-05-01 20:43:59

Amelia dan Yuki baru saja tiba di sebuah toko yang menjual perlengkapam make-up terlengkap di kota. Karena hari minggu, maka banyak pengunjung yang datang ke toko tersebut.

"Aku boleh nunggu di sini aja?" tanya Yuki. Malas berkeliling karena lelah.

"Oh, kamu mau duduk aja? Boleh aja kok. Kalau gitu aku keliling dulu, ya?" jawab Amelia.

Setelah memastikan temannya duduk, Amelia bergegas pergi berkeliling. Mencari apa yang dia butuhkan.

Yuki mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan dia melihat sebuah kartu juga ada di dalam tasnya, lalu mengambil kartu itu.

"Ini kartu siapa?" batinnya.

Yuki langsung teringat ucapan Cristopher yang akan mentransfermya uang untuk belanja. Merasa tak yakin, Yuki segera memfoto kartu yang ditemukannya dan dikirimnya pada Cristopher.

Yuki mengirim pesan pada Cristopher, "pak, ini kartu bapak, bukan? Kok ada di tas saya, ya?"

"Ya. Itu milik saya. Sengaja saya masukan dalam tasmu. Pinnya 543876."

"Ngapain bapak ngasih pin? Saya enggak belanja kok," balas Yuk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Hot Night With Boss   216. Butuh Bantuan (1)

    Lusiana mengajak Dion dan Luna makan malam bersama. Ternyata ada sepupu Lusiana dan suaminya yang ikut serta.Makan malam berjalan tenang, tidak ada satupun yang bersuara saat itu. Hanya terdengar suara sendok, garpu yang sesekali bersentuhan dengan piring.Sepupu Lusiana menyiku lengan Lusiana, seolah memberi isyarat akan sesuatu. Lusiana menatap sepupunya, lalu menggelengkan kepala. "Apa dia Gila? Gimana bisa saat makan aku disuruh langsung tanya soal kerjaan. Bisa-bisa Erik langsung pergi tanpa melanjutkan makan. Padahal sudah sering ikut makan, tapi dia masih juga nggak memahami kebiasaan Erik. Ck," kata Lusiana dalam hati. Mengeluhkan sikap sepupunya yang tidak sabaran."Apa sih, disurug ngomong malah cuma geleng-geleng. Dia ini ngerti maksudku, eggak?" kata sepupu Lusiana dalam hati. Erik meletakkan sendok dan garpunya, dan segera mengelap bibirnya dengan lap mulut, lalu minum. "Aku sudah selesai. Kalian lanjutlah," kata Erik. Yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan p

  • Hot Night With Boss   215. Mendadak Datang (5)

    Yuki terkejut. Dia juga tidak menyangka akan niat Stevano yang sebenarnya. Dia baru paham setelah setelah Stevano menjelaskan."Aduh, aku malah salah paham dan terpaku sama pikiranku sendiri. Benar-benar bodoh kamu, Yuki. Bodoh," kata Yuki dalam hati."Om, om nggak salah. Jadi tolong jangan terus meminta maaf. Saya jadi ngerasa bersalah banget," kata Yuki."Lho, justru aku yang ngerasa nggak enak. Karena tindakanku yang nggak pikir panjang, kamau jadi mikir yang aneh-aneh. Untungnya kita segera meluruskan ini. Kalau enggak kamu pasti bakalan terus mikir aku nggak menyukaimu," kata Stevano."Karena om sudah meminta maaf dan menjelaska, saya pun juga akan meminta maaf dengan sepenuh hati. Maafkan saya ya om. Buat pikiran picik saya ini. Saya sudah salah menilai dan salah paham sama om. Sekali lagi saya minta maaf," kata Yuki nenundukkan kepala."Sudah, sudah. Masalah ini cukup sampai di sini saja. Kita anggap masalah ini nggak pernah ada. Ok," jawab Stevano."Gimana ini? Aku malah bikin

  • Hot Night With Boss   214. Mendadak Datang (4)

    Terlihat Stevano begitu serius berbincang. Yuki yang melihat langsung bertanya pada Cristopher apa hal yang sudah terjadi."Apa ada masalah?" tanya Yuki menatap Cristopher. "Masalah?" tanya balik Cristopher. Menatap Yuki tidak mengerti maksud kekasihnya."Kamu nggak lihat? Papamu kayak lagi marah-marah tuh. Makanya aku tanya apa ada masalah? Atau beliau kalau lagi ngomong di telepon kayak gitu?" tanya Yuki lagi. Menjelaskan maksud pertanyaannya.Cristopher mengalihkan pandangannya ke balkon. Tempat di mana papanya berada. Dia megamati apa yang sedang papanya lakukan. Dar geraka tangan dan ekspresi wajah memang terlihat sedang kesal. Namun, Cristopher tidak tahu apa hal yang terjadi karena papanya tidak mengatakan apa-apa."Iya juga. Papa kayak lagi kesal. Ada apa ya? Apa jangan-jangan ada masalah? Coba nanti aku tanya deh," batin Cristopher."Bener nggak? Apa aku yang cuma sala sangka?" tanya Yuki. Menatap ke arah yang sama. Di mana Stevano berada.Cristopher mengalihkan pandangannya

  • Hot Night With Boss   213. Mendadak Datang (3)

    Stevano dan Cristopher sedang asik berbincang. Sementara Yuki masih sibuk dengan piring kotor dan peralatan makan yang kotor di dapur. "Cepat bantu Yuki sana," perintah Stevano pada Cristopher."Papa nggak apa-apa aku tinggal?" tanya Cristopher."Nggak apa-apa. Papa masih mau duduk lebih lama di sini," jawab Stevano."Ok, kalau gitu. Aku bantuin Yuki dulu. Kalau papa mau apa-apa atau ada perlu panggil aja," kata Cristopher. "Ya," jawab Stevano.Cristopher lantas pergi meninggalkan Stevano sendirian di balkon. Dia berlari masuk ke dalam rumah menuju dapur. Tempat di mana Yuki berada.Cristopher mendekat, lalu memeluk Yuki dari belakang."Sayang," panggil Cristopher dengan nada suara yang lembut.Yuki terkejut, untungnya dia tidak sedang memegang piring atau yang lainnya. Yang bisa saja beresiko jatuh dan pecah."Aduh, ngagetin aja sih. Untung gak pegang apa-apa. Gimana kalau aku pegang gelas atau piring, terus jatuh dan pecah? Kalau jatunya di tempat cucian piring sih nggak apa. Kal

  • Hot Night With Boss   212. Mendadak Datang (2)

    Yuki, Cristopher dan Stevano sarapan bersama. Suasana begitu sunyi dan tenang sampai Stsvano membuka suara."Apa yang kamu makan itu? Bagaimana bisa kamu cuma makan 2 butir telur rebus?" tanya Stevano."Oh, ini ... " jawab Yuki ingin menjelaskan. Namun sayangnya ucapan Yuki dipotong Stevano."Apa kamu lagi diet? Cristopher menyuruhmu melakukan itu?" tanya Stevano menatap Yuki, lalu menatap Cristopher."Mana mungkin aku melakukannya. Aku bahkan rela memasak untuknya supaya dia banyak makan. Papa jangan menuduhku yang bukan-bukan," jawab Cristopher."Saya sendiri yang kepengan makan telur rebus, Om. Makanya saya minta Cristopher merebus telur untuk saya. Tolong jangan salah paham padanya," ucap Yuki memberitahu yang sebenarnya."Oh, begitu. Aku tidak tahu kenapa kamu cuma makan telur, tapi cobalah makanan yang aku bawa dari rumah. Terutama supnya," kata Stevano."Ya, saya akan coba. Silakam anda lanjut makan," kata Yuki.Cristopher mengambil mangkuk kecil, lalu mengambilkan sup dan dil

  • Hot Night With Boss   211. Mendadak Datang (1)

    Keesokan harinya ...Yuki membuka mata tiba-tiba. Dia ingat akan apa yang dilakukannya sebelum terlelap tidur."Astaga," gumamnya. Yuki segera menutup wajahnya dengan dua tangan karena malu."Gila, sehari kemarin berapa kali aku dan Cristopher ... " batin Yuki tak menyelesaikan ucapan dihatinya.Tak lama Yuki menyingkirkan tangannya dan berpaling menatap Cristopher. Dilihatnya sang kekasih masih terlelap tidur. Yuki ingin melihat wajah kekasihnya, dia perlahan mendekat dan meraba wajah tampan Cristopher."Tampannya," gumam Yuki.Tangan Yuki menyibakkan rambut Cristopher. Sehingga dahi Cristopher terliat. Perlahan jari Yuki turun ke hidung Cristopher. "Aku masih nggak nyangka, seseorang yang sedang tidur di sampingku ini adalah kekasihku, sekaligus bosku di kantor. Semua ini kayak mimpi buatku," batin Yuki.Tiba-tiba Yuki kaget saat tangannya dipegang Cristopher. Dan Cristopher membuka lebar matanya."Eh, su-sudah bangun?" tanya Yuki kaget. Menatap Cristopher yang menatapnya lekat."A

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status