Home / Romansa / Hot Night With Boss / 74. Jejak Merah

Share

74. Jejak Merah

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-30 07:50:52

Dipeluknya tubuh Yuki, lalu diciuminya leher sampai bahu Yuki.

Cristopher menggigit, lalu menghidap lembut daun telinga Yuki.

"Ah, mmhh ... " erang Yuki tersentak. Dia tidak menduga Cristopher akan menggigit dan menghisap telinganya.

Dikecupnya leher, dada, lalu digigitnya telinga sebelahnya dan dihisap lembut.

Yuki memejamkan mata, menikamti setiap kecupan Cristopher. Bibirnya sedikit terbuka, membuat Cristopher tergoda untuk menciumnya. Diciumnya bibir Yuki dengan lembut.

Sementara kedua bibir bergulat, tangan nakal Cristopher menyusup masuk ke dalam kaus yang Yuki kenakan. Diusapnya perut Yuki, sampai naik ke atas. Disentuhnya dada Yuki lembut.

"Ah ..."

Tangan yang nakal itu kini mengusai dada Yuki. Dengan sengaja dada Yuki dipermainnkan agar Cristopher mendengar suara seksi desahan Yuki.

"Ahh ... mhh ..."

"Ahh ... paakk ..."

"Hm? Kenapa?" bisik Cristopher.

"Ahh ... hhh ... ja-jangan disentuh," pinta Yuki.

"Nggak boleh disentuh? Kalau dicium boleh nggak?" tanya Cristopher.

Yuki me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   217. Butuh Bantuan (2)

    Luna berjalan masuk dalam kamar. Dia melihat suaminya sedang bermain game. "Ngeselin," gumam Luna. Duduk di tepi tempat tidur, di depan Dion."Kenapa lagi? Kok ngomel," tanya Dion."Itu tantemu. Aneh banget deh. Masa ya, aku mau balik ke kamar dari meja makan malah diceramahin. Dia marah nggak jelas. Ngatain aku yang enggak-enggak. Kesel banget tahu," keluh Luna. "Sabarlah. Mungkin tante kayak gitu karena lagi sensitif aja. Maklum, suaminya 'kan baru diberhentikan," kata Dion.Luna keget, dan langsung menatap Dion."Hah? Serius? Bukannya ommu itu manager di Giant Hotel ya? Kan tantemu selalu bangga-banggain suaminya dulu," kata Luna bertanya. Dan mengingat-ingat kejadian beberapa waktu sebelumnya."Ya, aku nggak tahu pastinya gimana, atau kronologinya kayak apa. Aku cuma nguping dengar pas tante sama mama ngobrol aja," jawab Dion.Terus tadi tantemu marah-marah sama mamamu maksudnya apa?" tanya Luna ingin tahu."Kayaknya minta tolong mama buat ngomong ke papa ya. Mungkin tante peng

  • Hot Night With Boss   216. Butuh Bantuan (1)

    Lusiana mengajak Dion dan Luna makan malam bersama. Ternyata ada sepupu Lusiana dan suaminya yang ikut serta.Makan malam berjalan tenang, tidak ada satupun yang bersuara saat itu. Hanya terdengar suara sendok, garpu yang sesekali bersentuhan dengan piring.Sepupu Lusiana menyiku lengan Lusiana, seolah memberi isyarat akan sesuatu. Lusiana menatap sepupunya, lalu menggelengkan kepala. "Apa dia Gila? Gimana bisa saat makan aku disuruh langsung tanya soal kerjaan. Bisa-bisa Erik langsung pergi tanpa melanjutkan makan. Padahal sudah sering ikut makan, tapi dia masih juga nggak memahami kebiasaan Erik. Ck," kata Lusiana dalam hati. Mengeluhkan sikap sepupunya yang tidak sabaran."Apa sih, disurug ngomong malah cuma geleng-geleng. Dia ini ngerti maksudku, eggak?" kata sepupu Lusiana dalam hati. Erik meletakkan sendok dan garpunya, dan segera mengelap bibirnya dengan lap mulut, lalu minum. "Aku sudah selesai. Kalian lanjutlah," kata Erik. Yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan p

  • Hot Night With Boss   215. Mendadak Datang (5)

    Yuki terkejut. Dia juga tidak menyangka akan niat Stevano yang sebenarnya. Dia baru paham setelah setelah Stevano menjelaskan."Aduh, aku malah salah paham dan terpaku sama pikiranku sendiri. Benar-benar bodoh kamu, Yuki. Bodoh," kata Yuki dalam hati."Om, om nggak salah. Jadi tolong jangan terus meminta maaf. Saya jadi ngerasa bersalah banget," kata Yuki."Lho, justru aku yang ngerasa nggak enak. Karena tindakanku yang nggak pikir panjang, kamau jadi mikir yang aneh-aneh. Untungnya kita segera meluruskan ini. Kalau enggak kamu pasti bakalan terus mikir aku nggak menyukaimu," kata Stevano."Karena om sudah meminta maaf dan menjelaska, saya pun juga akan meminta maaf dengan sepenuh hati. Maafkan saya ya om. Buat pikiran picik saya ini. Saya sudah salah menilai dan salah paham sama om. Sekali lagi saya minta maaf," kata Yuki nenundukkan kepala."Sudah, sudah. Masalah ini cukup sampai di sini saja. Kita anggap masalah ini nggak pernah ada. Ok," jawab Stevano."Gimana ini? Aku malah bikin

  • Hot Night With Boss   214. Mendadak Datang (4)

    Terlihat Stevano begitu serius berbincang. Yuki yang melihat langsung bertanya pada Cristopher apa hal yang sudah terjadi."Apa ada masalah?" tanya Yuki menatap Cristopher. "Masalah?" tanya balik Cristopher. Menatap Yuki tidak mengerti maksud kekasihnya."Kamu nggak lihat? Papamu kayak lagi marah-marah tuh. Makanya aku tanya apa ada masalah? Atau beliau kalau lagi ngomong di telepon kayak gitu?" tanya Yuki lagi. Menjelaskan maksud pertanyaannya.Cristopher mengalihkan pandangannya ke balkon. Tempat di mana papanya berada. Dia megamati apa yang sedang papanya lakukan. Dar geraka tangan dan ekspresi wajah memang terlihat sedang kesal. Namun, Cristopher tidak tahu apa hal yang terjadi karena papanya tidak mengatakan apa-apa."Iya juga. Papa kayak lagi kesal. Ada apa ya? Apa jangan-jangan ada masalah? Coba nanti aku tanya deh," batin Cristopher."Bener nggak? Apa aku yang cuma sala sangka?" tanya Yuki. Menatap ke arah yang sama. Di mana Stevano berada.Cristopher mengalihkan pandangannya

  • Hot Night With Boss   213. Mendadak Datang (3)

    Stevano dan Cristopher sedang asik berbincang. Sementara Yuki masih sibuk dengan piring kotor dan peralatan makan yang kotor di dapur. "Cepat bantu Yuki sana," perintah Stevano pada Cristopher."Papa nggak apa-apa aku tinggal?" tanya Cristopher."Nggak apa-apa. Papa masih mau duduk lebih lama di sini," jawab Stevano."Ok, kalau gitu. Aku bantuin Yuki dulu. Kalau papa mau apa-apa atau ada perlu panggil aja," kata Cristopher. "Ya," jawab Stevano.Cristopher lantas pergi meninggalkan Stevano sendirian di balkon. Dia berlari masuk ke dalam rumah menuju dapur. Tempat di mana Yuki berada.Cristopher mendekat, lalu memeluk Yuki dari belakang."Sayang," panggil Cristopher dengan nada suara yang lembut.Yuki terkejut, untungnya dia tidak sedang memegang piring atau yang lainnya. Yang bisa saja beresiko jatuh dan pecah."Aduh, ngagetin aja sih. Untung gak pegang apa-apa. Gimana kalau aku pegang gelas atau piring, terus jatuh dan pecah? Kalau jatunya di tempat cucian piring sih nggak apa. Kal

  • Hot Night With Boss   212. Mendadak Datang (2)

    Yuki, Cristopher dan Stevano sarapan bersama. Suasana begitu sunyi dan tenang sampai Stsvano membuka suara."Apa yang kamu makan itu? Bagaimana bisa kamu cuma makan 2 butir telur rebus?" tanya Stevano."Oh, ini ... " jawab Yuki ingin menjelaskan. Namun sayangnya ucapan Yuki dipotong Stevano."Apa kamu lagi diet? Cristopher menyuruhmu melakukan itu?" tanya Stevano menatap Yuki, lalu menatap Cristopher."Mana mungkin aku melakukannya. Aku bahkan rela memasak untuknya supaya dia banyak makan. Papa jangan menuduhku yang bukan-bukan," jawab Cristopher."Saya sendiri yang kepengan makan telur rebus, Om. Makanya saya minta Cristopher merebus telur untuk saya. Tolong jangan salah paham padanya," ucap Yuki memberitahu yang sebenarnya."Oh, begitu. Aku tidak tahu kenapa kamu cuma makan telur, tapi cobalah makanan yang aku bawa dari rumah. Terutama supnya," kata Stevano."Ya, saya akan coba. Silakam anda lanjut makan," kata Yuki.Cristopher mengambil mangkuk kecil, lalu mengambilkan sup dan dil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status