Pagi itu, Rachel bangun lebih awal dari biasanya. Ia duduk di meja makan sendirian, dengan secangkir teh hangat di genggamannya. Udara terasa dingin, bukan karena musim, tapi karena keheningan rumah yang sejak beberapa hari terakhir terasa kosong tanpa kehadiran Martin.Rachel mencoba mengisi waktunya dengan rutinitas kerja, namun tetap saja ada ruang dalam hatinya yang terasa kosong. Ketidakhadiran Martin bukan hanya fisik, tapi juga emosional. Ia tahu, luka yang belum sembuh di antara mereka tidak bisa terus dibiarkan menganga.Setelah menyelesaikan sarapannya, Rachel bersiap ke butik. Ia punya janji dengan tim kreatif untuk mengevaluasi hasil sesi pemotretan lini pria yang dilakukan bersama Dali. Begitu tiba di kantor, ia langsung disambut oleh kesibukan yang menumpuk—rapat, peninjauan bahan, dan negosiasi kontrak baru dengan pemasok.Namun, yang paling mencuri perhatian Rachel hari itu adalah kedatangan seorang pelanggan lama yang tak asing baginya—Bu Santi, wanita paruh baya yan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya