Suasana di rumah keluarga Rachel seakan membeku. Setelah pengakuan mengejutkan Adrian tentang masa lalu, Rachel merasa seolah tanah tempatnya berpijak retak. Kata-kata Adrian tentang siapa ayahnya, tentang luka masa kecil yang tertanam dalam dirinya, terus terngiang.Namun Rachel tahu, tak semua luka bisa disembuhkan dengan kata maaf. Dan tak semua penyesalan mampu menghapus jejak kesalahan.Sore itu, Rachel duduk di teras rumahnya, memandangi langit senja yang berwarna jingga keemasan. Di tangannya secangkir teh yang sudah dingin. Angin sore meniup lembut ujung kerudungnya, tetapi hatinya tetap gelisah.Ibunya duduk di sampingnya, memerhatikan putrinya yang sejak pulang dari rumah Martin terlihat diam dan murung.“Kamu tidak harus memaafkannya sekarang, Rachel,” kata ibunya pelan. “Dan kamu juga tidak perlu membenci.”Rachel menoleh, matanya yang berkaca-kaca tak bisa menyembunyikan kekecewaan yang menumpuk.“Bagaimana aku bisa tidak kecewa, Bu? Dia mengambil keputusan yang mengubah
Last Updated : 2025-06-14 Read more