All Chapters of Rahasia Cinta Tuan Jonas : Chapter 81 - Chapter 90

Jonas langsung masuk ke dalam mobil hitam yang sudah menunggunya di depan rumah Alesha. Tanpa banyak bertanya, seseorang di balik kemudi sudah paham kemana akan membawa Jonas pergi. Jarak yang ditempuh tidak jauh. Masih ada di sekitaran komplek perumahan Alesha. Berbeda blok saja. Kedatangan Jonas disambut hormat oleh beberapa pria kekar berpakaian serba hitam yang berjaga di rumah tersebut. Ia bersama salah seorang anak buahnya menuju ke lantai dua. Menuju sebuah kamar yang terkunci rapat dari luar. Melihat kedatangan Jonas, pria yang duduk di atas kursi dengan kondisi terikat tangan dan kakinya serta mulut yang tersumpal kain, meronta-ronta minta dilepaskan. Jonas berdiri tepat di hadapan pria itu. Berdiri dengan tatapan mengintimidasi. "Aldo? Kamu yang namanya Aldo?" tanya Jonas datar. "Siapa kamu? Kenapa culik saya seperti ini? Apa salah saya?" Tak menjawab, pria yang adalah Aldo ini menanyakan pertanyaan secara beruntun, setelah kain yang menyumpal mulutnya sudah

Kepanikan Jonas berubah kekesalan begitu sosok yang membawa kabur istrinya sudah tertangkap dan sudah berada di depannya. "Kamu pikir lucu berbuat seperti itu?" tanya Jonas dingin. Aura mencabik-cabik orangnya kuat. "M-Maaf. Aku cuma bercanda--" "Tidak lucu! Sama sekali tidak lucu!" sergap Jonas langsung. Tatapan matanya tajam. "Kak Shasha... tolong...." Pria tersangka yang membawa kabur Alesha itu berseru meminta bantuan Alesha. Alesha sendiri sudah diamankan Jonas di balik tubuhnya. Wanita cantik itu terkikik geli lalu menjulurkan lidahnya, meledek pria itu. "Ck mati aku!" bisik pria itu pasrah. Namun tak tega juga Alesha jika Jonas berbuat diluar kendali. Maka, Alesha maju selangkah. Sejajar dengan suaminya. Tangannya terulur untuk menggamit lengan panjang pria-nya. Mengusap-usap permukaan kulitnya dengan lembut. Berusaha meredakan emosi Jonas. "Hubby, sudah maafkan Dino ya? Dia memang begitu anaknya usil banget." Hati-hati Al

Hanya dua detik saja untuk syok dengan kejadian yang tiba-tiba terjadi, selanjutnya Jonas bergerak cepat untuk menolong Alesha yang sedang dalam bahaya. Ditendangnya kuat orang yang sedang menjambak rambut Alesha dari belakang, hingga terlepas dan orang itu tersungkur ke aspal jalanan. Jonas segera mengamankan istrinya. Dipeluk erat dari samping dengan sikap waspada terhadap musuh. "Cari mati kamu!" geram Jonas penuh amarah. Bukannya takut, orang yang penampilannya kacau itu terkekeh sinis. "Sebelum aku mati aku harus buat jalang itu hancur!" Emosi Jonas yang semakin terpancing membuatnya bergerak brutal dengan kembali menendang orang ini, hingga usaha untuk berdiri gagal. Lagi-lagi jatuh tersungkur. Orang-orang mulai berdatangan mendekat karena melihat ada keributan. Alesha tak ingin suaminya terkena masalah, makanya ia peluk tubuh pria itu dari belakang. Menahannya agar tak bertindak yang merugikan mereka sendiri. Jonas adalah orang yang sering bertindak diluar kendali

Tanpa sepengetahuan Alesha, secara diam-diam, Jonas ikut turun dari mobil dan masuk ke dalam cafe milik sang istri. Pakaian Jonas sudah berganti dengan pakaian yang ia minta pada anak buahnya beberapa saat lalu. Pakaian serba hitam seperti yang dikenakan bodyguard yang diberinya tugas untuk menjaga Alesha. Ya, ia menyamar sebagai salah satu pengawal. Sebagian wajahnya tertutup masker kesehatan, yang menutupi bagian pangkal hidung hingga dagunya. Dengan berpenampilan seperti ini diharapkan tak ada yang menyadari jika ini adalah Jonas. Termasuk Alesha. Anak buahnya yang berjaga di sekitar Alesha sudah dihubungi, Jonas pun sudah diberi tahu letak keberadaan istrinya. Ia bergegas menuju kursi yang berada tak jauh dari tempat istrinya yang sedang menemui Ella. Keberadaan Jonas sengaja sedikit berjarak agar tak dicurigai Alesha. Baru beberapa saat duduk, Jonas dibuat geram setengah mati dengan tingkah menyebalkan serta semena-mena teman Alesha itu. Wanita itu memperlakukan istri

"Memangnya kamu siapanya dia? Kenapa membela dia sampai ingin berbuat kasar ke perempuan?" tanya Ella dengan rasa penasaran yang tinggi. Sama sekali tidak menyadari kesalahan yang dilakukan. Siapapun pasti akan terpancing emosi jika kekasih hatinya difitnah dengan tuduhan keji seperti itu. Termasuk Jeno. Tidak peduli lawannya perempuan. "Huh aku jadi Jeno, tanpa basa-basi langsung aku tampar bolak-balik mukanya si Ella. Sembarangan banget dia fitnah Jihan!" komentar Alesha yang ikut geram yang melihat dan mendengar dari jauh sebagai penonton. Jonas tersenyum geli. "Jeno bukan orang yang gegabah, Sayang. Dia selalu hati-hati dalam bertindak." Bibir Alesha mencibir protes. "Beda sekali sama kamu. Kamu sedikit saja, tanpa ba-bi-bu langsung menghajar orang!" "Hm, itu alasannya kenapa Jeno memilih jadi asisten pribadi aku. Dia tahu betul kalau aku sering kesusahan mengendalikan emosi. Padahal sebenarnya dia sudah ditawari papi untuk mengurus salah satu perusahaan keluarga yang di