All Chapters of Rahasia Cinta Tuan Jonas : Chapter 71 - Chapter 80

"Itu!" Alesha mengikuti arah tunjukan jari Kiara. Seorang wanita muda nan cantik dengan balutan gaun seksi berwarna hitam tengah berjalan dengan anggun tak jauh dari mereka. "Cewek cantik itu? Aku enggak kenal sama dia, Kia... kenapa tiba-tiba dia jadi musuh aku?" tanyanya bingung. Kiara menertawakan dirinya sendiri karena membuat Alesha yang polos kebingungan karena kalimatnya tidak tuntas. "Ah maaf-maaf, bikin kamu bingung. Dia namanya Shabrina... putri rekan kerja papi. Alasan aku bilang dia musuh kamu, karena dia wanita genit yang sering cari perhatian ke Kak Jo!" Kedua mata Alesha membelalak. "Jadi maksud kamu... dia pelakor? Mau rebut Jonas dari aku?" Anggukan kepala Kiara membuat Alesha menggeram marah. "Huh berani godain suami aku, akan aku jambak-jambak rambut dia!" "Huuu sadis! Tapi aku dukung kamu seribu persen, Sha!" Tak hanya ada Shabrina di tempat acara tersebut, ada juga beberapa wanita cantik lainnya yang menggilai Jonas Pramudya. Alesha mengerang fr

Beberapa waktu menunggu, ada mobil yang menghampiri mereka. "Ck kok pakai mobil ini? Nanti kalau teman-teman aku lihat gimana?" protes Alesha. "Enggak akan gimana-gimana, Sayang. Daripada kita pakai mobil asal seperti ini malah mogok di jalan, repot kan?" Bibir Alesha berdecak. "Ck Jonas...!" "Enggak apa-apa, Sayang. Nanti tinggal bilang saja kalau kamu naik taksi online--" "Ish mana ada taksi online pakai mobil harga milyaran. Ganti mobil! Enggak mau yang ini!" Jonas menghela napas panjang. Dalam hati mengomel sebal. "Repotnya istri satu ini!" Alesha yang sudah tidak sabar mengeluarkan ponselnya. "Aku pesan ojek online saja!" Jonas menggeram protes. "Mana bisa begitu, Sayang? Ya Tuhan, kamu nolak aku antar tapi lebih milih bonceng laki-laki lain, menyebalkan!" "Ck salah kamu, kenapa suruh anak buah kamu jemput bawa mobil mewah? Kan aku sudah bilang, kalau aku belum siap mengungkap identitas asli aku di depan teman-teman kuliahku!" Alesha mengomel sebal. Di depan A

Kedua mata Alesha perlahan mulai terbuka. Memperhatikan langit-langit kamar yang terasa asing. Ingatan kejadian semalam mulai kembali sedikit demi sedikit dan membuat Alesha terlonjak kaget. Ia meringis kesakitan karena saat bergerak tubuhnya seperti terbelah dua. Bagian inti tubuhnya nyeri luar biasa. Dengan jantung berdegup kencang, Alesha membuka selimut yang membungkus tubuhnya dan mendapati tubuhnya naked. Tanpa sehelai benangpun melekat di tubuhnya. "Aaarrrggghhh!" Alesha menjerit syok. Dan jeritan kerasnya membuat seseorang berlari tergopoh-gopoh menuju ke arahnya. "Sayang, kamu kenapa? Apanya yang sakit?" tanyanya sangat khawatir apalagi Alesha menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Sayang, jawab aku... jangan bikin aku panik, Sayang!" Suara dengan nada khawatir dari mulut Jonas kemudian yang membuat Alesha pelan-pelan membuka selimut yang menutupi bagian kepalanya dan dibuka hanya menampakkan bagian mata saja. "J-Jona

Jonas kembali menemui Alesha dengan membawa tiga paper bag sekaligus. "Apa ini?" tanya Alesha setelah menerima paper bag tersebut. "Pakaian ganti buat kamu, Sayang." "Eh iya kah? Tapi buat apa?" Jonas terkekeh kecil, "memangnya kamu mau pakai bath robe sampai rumah?" "Ya kan ada pakaian yang aku pakai semalam. Terus ini--" Kata-kata Alesha terhenti, kedua matanya membulat sempurna begitu membuka dan melihat isi dari salah satu paper bag. "Jonas, ini juga buat aku?" "Menurut kamu?" Jonas balas bertanya untuk menjawab pertanyaan Alesha yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Bibir Alesha berdecih protes. "Ish, ya aku kan cuma memastikan. Lagian emangnya kamu tau ukuran em-bra aku?" Jonas menyeringai nakal. "Kan sudah aku ukur dari semalam." Kedua bola mata Alesha membelalak lebar lalu tangannya bergerak aktif memukul gemas lengan suaminya. "Heh mesum!" Jonas tergelak puas melihat langsung wajah putih istrinya yang tanpa make-up memerah seperti baru memakai blush on.

Gara-gara pertanyaan yang diajukan seseorang yang berdiri di belakang Jonas tadi membuat Alesha ngambek. Ia malu! "Sudah ya, jangan diambil hati omongan Jeno. Dia enggak tau apa-apa, asal bicara saja...." Jonas berusaha membujuk Alesha. "Kamu pasti yang sudah cerita macam-macam ke dia? Dasar ember bocor!" gerutu Alesha kesal. Menanggapi tuduhan Alesha, Jonas membantah tegas, namun Alesha sama sekali tidak percaya. Alesha memalingkan muka. Ia dongkol sekali. Rasanya ingin menghilangkan diri, terutama dari adik iparnya itu. Sementara Jonas mengumpat keras dalam hati, karena mulut adiknya yang usil itu, ia jadi kena getahnya dan sekarang kewalahan membujuk istrinya. "Sayang, sudah ya? Kan aku sudah minta maaf--" "Bukan salah kamu!" potong Alesha cepat. Nada bicaranya masih terdengar ketus. Ia juga enggan menatap suaminya yang sekarang berdiri dengan lututnya tepat di depan gadis itu duduk. "Tapi kamu marah-marahnya sama aku, makanya aku yang minta maaf...." Alesha men