"Ayo, bu! Gin! Kita keluar. Lihatlah, Rini dan kedua orangtuanya sudah menunggu di depan pintu," ucap Galih pada Marni dan Gina tampak malas keluar dari mobil.Marni menghela nafas berat. "Hh, kenapa aku mengantar putraku lamaran lagi sih? Padahal aku dulu sudah sangat senang karena melamar gadis kaya.""Pernikahanku dengan Citra belum berakhir, bu. Masih ada kemungkinan Citra kembali kepadaku. Sekarang, kita ikuti saja maunya mereka semua. Daripada mendapat masalah baru. Ayo, keluar."Dengan malas, Marni dan Gina keluar dari dalam mobil. Mereka disambut dengan antusias dan ramah oleh Rini dan kedua orangtuanya. Singkat cerita, mereka sudah duduk di ruang tamu. "Jadi maksud kedatanganku, ibu, adikku, adalah untuk melamar Rini. Maaf tidak bisa membawa banyak keluarga karena satu hal dan yang lainnya. Kami harap bapak dan ibu bisa memakluminya."Adi angguk-angguk. "Ya, kami sangat memaklumi. Dan... tanpa harus berbasa-basi, kami menjawab lamaran ini dengan menerimanya. Karena Rini suda
Terakhir Diperbarui : 2025-05-25 Baca selengkapnya