Aku merasa hawa di sekitarku tidak kunjung lebih tenang, Atma sepertinya menatap lurus ke arahku meminta penjelasan lebih. Bapak dan ibu menasehatiku panjang lebar dan aku mengangguk mengerti selepasnya mereka pergi meninggalkan aku, Atma, Manik, Kaningrat, dan Wardi.“Danastri,” panggil Atma yang membuatku merinding. “Jika kamu bertengkar dengan mereka karena laki-laki, aku tidak suka.”“Ti-tidak, Atma. Kamu tahu sendiri mereka suka menggangguku tanpa alasan yang jelas,” ucapku membela diri, aku juga tidak tahu kenapa melakukan ini.“Bukan karena orang keraton ini, kan?” tanya Atma menatap ke arah Raden Kaningrat, sejenak aku tidak bisa berpikir kalau sebenarnya Atma sangat marah kali ini.Raden Kaningrat menghela napas panjang, “Apa benar karena aku, Danastri? Mereka mengusikmu karena dekat denganku?” tanyanya terus terang.“Danastri!”“Tidak seperti itu, Atma. Jangan marah hanya untuk hal seperti ini,” ucapku pelan, “Seperti ini katamu? Lihat dirimu babak belur seperti itu, ku deng
Last Updated : 2025-12-04 Read more