“Danastri! Jangan dihabiskan, aku memetiknya bukan untuk kamu makan sendiri!”“Yayaya...Atma apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mendengarnya,” ujarku mengejek dan kembali sibuk membuka kulit rambutan sambil berjongkok melihat Atma ribut digigit semut.“Sudah ku katakan jangan dihabiskan,” kesalnya yang turun sambil menggaruk badannya dan menjitak kepalaku sedikit keras, sedangkan aku mengaduh sakit. Cahyo hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kami berdua, dia yang membawa dua ikat rambutan memberikannya kepadaku. Atma ikut duduk di sebelahku menikmati rambutan hasil petikannya diikuti oleh Cahyo.“Wah, wah lihat ini siapa pencuri kecil yang sudah tobat,” ejek seseorang setelah menyenderkan sepedanya di pagar dan ikut bergabung.“Sialan!” kesal Atma yang sibuk memakan rambutan, “Pelan-pelan, Atma.” Aku memperingatkanya agar kejadian beberapa saat lalu tidak terjadi lagi.“Yo, Cahyo...katakan padaku rambutanmu tidak dimalingkan?” tanyanya yang sudah ikut makan dan d
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-12-18 อ่านเพิ่มเติม