“Aku tidak sekuat dirimu, Je.” Nia menggigit bibir.“Aku kuat karena Mas Aditya, Nia. Dia benar-benar menunjukkan perubahannya. Dia menjadi lebih perhatian pada aku dan anak-anak. Mas Aditya juga membuktikan dia tidak lagi mengulangi kesalahannya dulu. Dia berhasil meyakinkan aku bahwa keputusan yang kuambil untuk mempertahankan pernikahan kami dulu tidaklah salah.”“Aku lelah berjuang sendirian.” Nia tergugu. Akhirnya, air mata wanita itu mengalir juga. Susah payah dia menahan tangis sejak tadi, tapi ternyata dia tidak sekuat itu. “Terima kasih.” Nia menerima tisu yang diberikan Jihan.“Aku sengaja mendiamkan Dirga. Bersikap seolah pernikahan kami baik-baik saja. Tapi, dia tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. Bahkan, kata maaf tidak pernah terucap dari bibirnya karena telah menyakiti aku. Aku iri sekali dengan pernikahanmu, Je.”Jihan menarik napas panjang. Dia memegang tangan Nia dengan erat, berusaha memberikan kekuatan pada sahabatnya yang sedang sangat rapuh.“Dia tidak be
Last Updated : 2025-05-07 Read more