Danish turun dari mobilnya yang membuat Lavanya keluar dari rumah lalu menemui pria itu.Danish tersenyum dan menyapanya. "Pagi, Nya.""Pagi, Pak. Maaf, ada apa ya, Pak?""Aku mau menjemput kamu. Motormu kan tinggal di kantor.""Terima kasih, Pak, nggak usah repot-repot, saya bisa naik ojek." Lavanya menolak niat baik Danish."Sama sekali nggak repot. Aku hanya nggak mau kamu terlambat."Lavanya terdiam. Pagi ini ada meeting. Jika menunggu ojek dan mengantarkan Belia dulu ke sekolahnya, Lavanya tidak yakin jika dirinya tidak akan terlambat.Di sebelah Lavanya, Belia mendongak menatap Danish. Sudah sejak tadi ia memerhatikan pria itu. Pria yang berbicara dengan lembut kepada ibunya.Danish menunduk sedikit lalu tersenyum ramah ke arah Belia. "Belia ya?""Iya, Om. Om siapa?" balas anak itu."Om Danish, teman mama di kantor. Om antar ke sekolah ya?"Belia terlihat ragu. Ia menarik ujung baju Lavanya. "Ma, kita naik mobil Om Danish aja ya? Aku belum pernah naik mobil ke sekolah," ujarnya d
Last Updated : 2025-03-25 Read more