"Lagi ada tamu ya, Ma?" tanya Belia yang tidak lepas memegang buket uangnya."Mungkin, Sayang. Ayo kita masuk."Lavanya dan Belia membawa langkah ke dalam rumah. Seketika suara tawa canda tadi terhenti, sama dengan Lavanya yang juga menghentikan langkahnya begitu melihat Erik dan Mona duduk berdua di sofa ruang tamu dengan tubuh yang saling menempel."Papa!" seru Belia."Eh, udah pulang?" balas Erik datar."Papa kenapa nggak jemput aku ke rumah sakit?" Belia menanyakan alasannya."Ini Papa sama Tante Mona rencananya mau jemput Belia, tapi Belia udah keburu pulang. Jadi Papa nggak salah, 'kan?""Nggak," ucap Belia walau kecewa.Belia memandangi Mona. Perempuan itu tersenyum padanya."Belia udah sehat?" Anak kecil yang rambutnya dikepang itu mengangguk lemah."Oh iya, nanti Tante Mona bawain susu sama roti lagi ya?""Nggak usah, Mon," jawab Lavanya cepat. Ia tidak sudi menerima apa pun dari perempuan itu."Santai aja, Nya, nggak usah malu. Nggak beli kok. Tinggal ambil di toko." Perha
Terakhir Diperbarui : 2025-04-21 Baca selengkapnya