Dewa mengabaikan Andini, membuka jasnya, menggantungnya di sandaran kursi, lalu berdiri membelakanginya. Bahunya tegang.Andini menggigit bibirnya, lalu mendekat. Ia meraih tangan Dewa dari belakang, pelan. “Aku minta maaf, aku bener-bener nggak mau bikin kamu marah. Aku cuma, nggak kepikiran sejauh itu.”Dewa menutup mata. Untuk beberapa detik, ia membiarkan Andini menggenggam tangannya. Lalu ia berbalik, menatap wajah istrinya yang sembab.Sorot matanya masih keras, tapi ada rasa sakit di sana. “Andini, kamu pikir gampang buat aku lihat kamu deket lagi sama semua orang yang dulu udah bikin kamu hancur?”Andini menunduk. “Aku tahu. Aku salah. Tapi kamu juga harus tahu, aku nggak akan pernah ninggalin kamu. Aku cinta sama kamu, Dewandaru Hadinata.”Dewa mendesah berat, lalu menarik Andini masuk ke dalam pelukannya. Erat. Ia menundukkan wajah, mencium rambut istrinya.“Kalau kamu pergi lagi tanpa bilang sama aku, aku nggak tahu apa aku masih bisa waras,” bisiknya dengan suara serak.An
Last Updated : 2025-09-29 Read more