Angin musim gugur berhembus dingin saat Leo berjalan di sepanjang lorong taman Eden Baru. Cahaya senja menyinari dedaunan yang mulai menguning. Di belakangnya, Aurora mengikuti dalam diam, langkahnya perlahan, menyesuaikan dengan langkah Leo yang tampak berat hari ini.“Masih memikirkan surat itu?” tanya Aurora akhirnya, memecah keheningan.Leo tak segera menjawab. Matanya menatap danau kecil di ujung taman, tempat di mana para pengungsi anak-anak sering bermain saat pagi.“Aku hanya bertanya-tanya,” gumam Leo, “apa kata-kata benar-benar cukup untuk menghentikan perang yang belum dimulai.”Aurora menghentikan langkahnya di samping Leo. “Kata-kata tak menghentikan peluru, Leo. Tapi mereka bisa membuat seseorang memilih untuk tidak menembak.”Leo menoleh, menatap wajah wanita yang sudah menjadi cahaya dalam dunianya yang gelap. “Aku takut, Aurora. Tak pada peluru, atau musuh. Tapi pada dunia yang kembali lupa.”Aurora memegang tangannya, hangat dan mantap. “Kalau begitu, kita akan mengi
Terakhir Diperbarui : 2025-06-19 Baca selengkapnya