Semua Bab Mafia's obsession: Bab 51 - Bab 60

Moskow, Rusia – Dua Minggu KemudianLangit Moskow mendung, dan udara terasa berat oleh salju yang belum mencair sempurna. Kota ini tampak lebih kelam dari biasanya—lampu jalan berpendar temaram, dan jalan-jalan utama dipenuhi kendaraan militer sipil yang dikamuflase sebagai kendaraan pengangkut logistik.Leo berdiri di atap sebuah bangunan tua, mengenakan jaket kulit tebal dan kacamata hitam. Di bawahnya, gedung pencakar langit milik Perusahaan Volkov berdiri menjulang. Nama itu hanya kedok—dalamnya, Anton Ivanov membangun markas pusat operasinya. Tempat di mana kekaisaran bayangan baru sedang disusun.“Dia merekrut ilmuwan dari seluruh dunia,” ucap Aurora, mendekat. “Dan tak hanya itu. Beberapa jenderal dari Forum yang kita pikir sudah mati... sekarang bekerja untuknya.”Leo memandangi gedung itu lama. “Kita tak bisa serang langsung. Kita perlu tahu bagaimana sistem keamanannya bekerja.”Luka masuk ke dalam percakapan lewat earpiece. “Aku sudah menanam satu alat pantau di panel listr

Di Udara – Beberapa Jam Setelah Serangan VilniusPesawat kecil itu berguncang ringan di antara awan dingin. Mesin menderu pelan, hanya dilampaui oleh desahan kelelahan yang keluar dari paru-paru setiap orang di dalamnya. Leo menatap layar tablet di tangannya—rekaman dari serangan mereka terhadap fasilitas Ivanov, sekarang sudah beredar di dunia maya.“Kita membuat guncangan,” ucap Natalya dari kursi di seberangnya. “Tapi bukan berarti kita aman.”Aurora menyandarkan kepalanya di kursi, rambut pirangnya berantakan, mata sembab karena asap dan lelah. “Ivanov tak akan diam. Dia bukan hanya punya pasukan, tapi juga koneksi gelap yang tertidur di seluruh Eropa.”Luka, yang memeriksa senjatanya, menyela dengan suara berat. “Dan mereka akan bangun sekarang.”Matteo melirik layar radar kecil di dasbor pesawat. “Sudah ada perintah tangkap di tiga negara dengan nama kita di dalamnya. Tapi lebih parah, mereka mulai menyebarkan kabar bahwa Leo adalah pembelot yang mencuri teknologi bio-sintetik d

Tiga Hari Setelah Serangan di Ural – Sebuah Tempat Aman di Perbatasan PolandiaSebuah gudang tua di tengah hutan tampak sepi dari luar, tapi di dalamnya ada denyut baru kehidupan. Tim Leo berkumpul, menyusun ulang strategi setelah menghancurkan markas utama Ivanov. Namun, semua tahu, itu hanya bagian dari monster yang lebih besar.Leo berdiri di depan papan informasi, memperhatikan data yang baru saja dibuka oleh Natalya.“Jadi... kau yakin Ivanov masih hidup?” tanya Luka dengan nada tak percaya.Natalya mengangguk. “Satelit kita menangkap pergerakan konvoi bersenjata menuju wilayah barat Siberia. Itu bukan evakuasi biasa. Itu... pelarian.”Aurora menambahkan, “Dan berdasarkan data yang kita ambil, Ivanov memiliki bunker cadangan. Jauh lebih tersembunyi dari markas utama.”Rado menepuk dada. “Kita bisa susup lagi. Guncang mereka sebelum dia kembali bangkit.”Tapi Leo menggeleng. “Kali ini beda. Dia tahu kita kuat. Dia ak

Praha, Republik CekoKabut musim dingin menyelimuti kota tua Praha saat kereta bawah tanah berhenti di stasiun rahasia yang ditinggalkan. Langkah kaki Leo menggema di sepanjang lorong remang-remang, diikuti Natalya dan Rado. Mereka mengenakan mantel panjang dan sarung tangan hitam, menyatu dengan bayangan kota.“Yegor Malinov tinggal di bawah tanah sejak Volkov mati,” kata Natalya. “Dulu dia tangan kanan Volkov sebelum berpindah ke jaringan gelap. Tak ada yang tahu pasti dia masih hidup.”“Tapi Tatyana yakin,” sahut Rado. “Kalau kita bisa temukan dia, kita bisa dapatkan kode aktivasi dan pemutus Volchitsa.”Leo memandangi dinding yang dipenuhi grafiti dan tanda kuno berbahasa Rusia. “Dia menyembunyikan dirinya di antara legenda dan paranoia. Dan itu berarti… dia masih merasa takut.”---Markas Informan LamaMereka menuju ke bar tersembunyi di distrik Žižkov. Tempat itu milik seorang informan lama bernama Marek, yang

Kraków, PolandiaLangit Kraków diselimuti awan kelabu saat mobil tua yang mereka tumpangi meluncur pelan menyusuri jalan berbatu menuju distrik Nowa Huta. Leo duduk di kursi depan, matanya menatap peta tua yang diberi Malinov. Di sampingnya, Natalya menyiapkan pistol dengan tenang, sementara Rado di belakang sibuk memeriksa peralatan komunikasi."Laboratorium bawah tanah Dmitry Koslov seharusnya berada di bawah pabrik baja tua ini," ujar Leo.“Orang-orang bilang Koslov sudah tak waras,” tambah Rado. “Dia terobsesi dengan suara Volkov. Menganggapnya semacam nabi.”Natalya tertawa pendek. “Nabi kehancuran, lebih tepatnya.”Leo menyimpan peta. “Kita masuk cepat, ambil rekaman suara itu, dan keluar sebelum dia sempat memainkan peran Tuhan-nya.”---Pabrik Baja Nowa Huta – Pintu Menuju NerakaMereka menyusup lewat pintu servis tua. Bau karat dan oli membusuk menusuk hidung saat mereka menuruni tangga spiral