“Tapi apa dia punya uang? Ponselnya juga kan hilang,” kata Siska, khawatir. “Coba hubungi orangtuamu lagi.”Raka memeriksa ponselnya, tapi sinyal tetap hilang. “Gak ada sinyal, percuma. Bukannya tadi di sini ada sinyal ya?”Siska mengangguk, “Iya, eh, tapi penjual kopi tadi bisa hubungi kita.”Mereka mendekati penjual makanan di warung terdekat. Raka bertanya, “Maaf, Mas, di sini susah sinyal, ya?”“Iya, Mr. Kalau nomor biasa gak bisa dipake di sini, harus nomor khusus,” jawab pria itu.Raka mengangguk, “Pantesan.” Ia lalu menunjukkan foto Lila. “Maaf, Mas, apa lihat orang ini?”Pria itu memerhatikan foto, lalu menggeleng. “Nggak, Mr, saya nggak tahu.”“Terima kasih, Mas,” kata Siska, wajahnya penuh kekecewaan.Raka dan Siska melanjutkan pencarian, berjalan ke pantai lain, bertanya pada nelayan dan turis, tapi tak ada yang melihat Lila. Jalan yang menanjak dan sinyal yang hilang membuat mereka semakin frustrasi. “Lila kamu dimana dek?” gumam Raka, mengusap keringat di dahinya.Siska
Last Updated : 2025-08-02 Read more