“Baru pembukaan tujuh, Bu. Jadi harus nunggu dulu ya!” Jelas Dokter Merry. “Tapi rasanya sakit banget, Dok,” keluh Maudy. Suaranya bergetar menahan rasa sakit. Air matanya mulai menetes, membasahi pipinya yang pucat. “Itu wajar, Bu. Lebih baik di bawa jalan-jalan dulu di dalam ruangan ini agar pembukaannya cepat lengkap!” Jelas Dokter, sambil tersenyum. Ia tahu, rasa sakit itu adalah bagian tak terpisahkan dari proses melahirkan. Di luar ruangan, Feby tampak panik. Ia segera menghubungi orang tuanya untuk memberi tahu kabar Maudy. “Assalamu'alaikum, Ma,” Sapa Feby, suaranya bergetar menahan tangis. [Wa'alaikumsalam, kenapa, Nak??] “Ma, Maudy mau lahiran. Cepat kesini!” Pinta Feby. Jantungnya berdebar kencang, takut akan apa yang terjadi pada Maudy. [Kamu serius?] “Iya, Ma. Sekarang kami lagi di rumah sakit!” [Oke, Mama sama Papa kesana sekarang!!] Sementara itu, Dokter memutuskan untuk memasang infus pada Maudy yang terlihat lemah. Ia memanggil seorang perawat, “Sus, tolong
Last Updated : 2025-06-14 Read more