Simfoni Paragraf yang TerbukaLangit telah menuliskan kilat dengan kalimat panjang. Di langit itu pula, seberkas cahaya yang menyerupai tanda kutip menggantung, seperti membuka ucapan yang belum pernah selesai diucapkan oleh siapa pun. Di antara cahaya dan bayang itu, Lena, Ustadz Faris, Kapten Arya, dan Kai berdiri di depan altar frasa. Sebuah tempat kuno yang selama ini tersembunyi di lapisan bawah dunia naratif, terkunci oleh batas antarbab.Bumi di bawah mereka bukan lagi lantai datar. Tapi halaman-halaman terbuka dari buku yang terus menulis sendiri. Setiap langkah mereka menciptakan satu kalimat. Setiap niat mereka menjadi struktur. Tapi tak satu pun dari mereka tahu, apakah itu akan membawa mereka ke keselamatan, atau justru ke kehancuran naskah terakhir.“Ada getaran dalam kalimat terakhir kita,” ujar Ustadz Faris dengan nada pelan, tetapi mantap. “Seseorang... atau sesuatu... sedang membacanya dari luar.”Kapten Arya menghunus pedangnya, bukan untuk menyerang, tapi untuk menu
Last Updated : 2025-06-24 Read more