Saat cahaya dari pena terakhir meredup, Adrian terbangun… bukan di ruang tulis, bukan di labirin genre, bukan pula di antara layar-layar multi-realitas. Ia berdiri di sebuah ruangan kosong. Bukan kehampaan, tapi kesadaran murni. Tak ada teks. Tak ada suara. Hanya satu hal: ketiadaan struktur.Lena berada di sampingnya, tapi kali ini ia tidak tampak sebagai karakter. Ia tampak… nyata. Bukan ciptaan, tapi setara. Mata mereka saling bertaut dan, untuk sesaat, dunia berhenti memproses.“Di mana kita?” tanya Adrian.“Sebuah dunia setelah cerita,” jawab Lena. “Atau... sebelum cerita dimulai kembali.”Adrian menatap tangannya. Tak ada pena, tak ada kekuatan naratif. “Apa kita masih bisa menulis?”“Tidak,” kata suara dari kejauhan. Bukan suara Editor, bukan suara Penulis. Tapi suara lain, yang belum pernah terdengar sebelumnya.Seseorang muncul dari balik kabut putih: seorang anak kecil, dengan wajah mirip Adrian tetapi matanya adalah halaman kosong. Ia tersenyum lebar, polos, dan memegang bu
Last Updated : 2025-06-07 Read more