Ryan memapah Qey membawanya masuk ke kamar gadis itu dan membaringkannya di tempat tidur.“Kamu kenapa? Kenapa jadi bisa kayak gini?” tanyanya cemas sambil mengamati bentol kemerahan di kulit Qey.“Aku nggak tahu. Tadi aku udah mau tidur tapi mendadak semua berasa gatal,” jawab Qey sambil menggaruk lehernya.Ryan ikut membantu menggaruk bagian tubuh yang dikeluhkan Qey. “Terus, selain gatal apa lagi?”“Nafasku sesak, mual dan pengen muntah,” jelas Qey mengadukan semua rasa yang membuatnya tidak nyaman.Ryan mengerutkan dahinya sembari mencerna penjelasan Qey. “Tadi kita kan makan kebab, apa jangan-jangan kamu ada alergi makanan?” duganya beberapa saat kemudian.“Alergi?” gumam Qey mengulangi kata-kata Ryan sembari memikirkannya. “Bukan alergi makanan sih, tapi ….” Qey lalu ingat sesuatu.“Tapi apa?”“Dulu waktu pertama tinggal di Melbourne aku pernah alergi dingin. Ya, ya, aku baru ingat sekarang, dulu aku juga ngerasa kayak gini. Tapi itu kan udah lama, Yan, udah dua tahunan.”Ryan
Last Updated : 2025-08-16 Read more