Semua Bab Surga Semalam: Bab 511 - Bab 520

"Apa yang kau tahu? Apa yang kau temukan?" tanya Kevin penasaran.Bess menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak akan memberitahu kamu!"Kevin mendengus. "Ingat, aku sudah menangkap Andrew Wenson tadi, itu berarti aku sudah tahu kalau keluarganya ada hubungannya dengan Windy. Iya kan?""Kamu cuma menebaknya karena orang-orangmu sempat menyadap pembicaraan telpon antara Hezky dan Andrew Wenson yang menyebut tentang Windy. Iya kan? Tapi, kamu belum tahu apa yang terjadi sebenarnya. Iya kan?"Kevin kembali mendengus." Aku sudah tahu kalau kemungkinan besar orang tuanya Andrew Wenson yang berada di balik penculikan kepada Windy saat Windy masih kecil sehingga Winny terpisah dari keluarganya. Iya kan?""Kamu juga cuma bisa berspekulasi karena ada aliran dana dari Pak Albert Hartono ke rekeningnya Windy. Karena itu, karena Andrew adalah cucu dari Albert, maka kamu berspekulasi tentang hubungan itu. Tapi, lagi-lagi kamu tidak tahu akan cerita yang sebenarnya soal keterkaitan Windy dan Kelu

"Setelah kecelakaan itu, Cliff Wenson mulai menunjukkan kekuasaannya karena dia pikir kakak iparnya yaitu James Hartono sudah tidak ada maka dia mulai mengambil alih kepemimpinan di grup Hartono Group pada saat Bapak Albert Hartono masih berkabung atas kematian anak-anaknya dan hilangnya cucunya," jawab kepala pelayan Doni."Orang itu sangat mencurigakan. Lalu apa yang terjadi?" tanya Kevin."Karena curiga kepada menantunya itu, maka Albert Hartono memberikan pengumuman kalau dia yang sebelumnya sudah berencana untuk meninggalkan Hartono group dan menyerahkan kendali kepada penggantinya, memutuskan untuk tidak jadi meninggalkan Hartono Group dan kembali menguasai kepemimpinan di Hartono Group.""Berarti Cliff Wenson itu pasti sangat kecewa dengan keputusan Pak Albert itu?" duga Kevin."Iya, tuan muda. Karena setelah kematian Kakak iparnya, Cliff Wenson merasa dialah yang paling berhak untuk menjadi pimpinan di Hartono Group sehingga dia menjadi besar kepala. Bahkan dia berusaha untuk

Kevin nampak menghela nafas berat. "Aku masih juga belum bisa menghubungi Fandy. Padahal aku memerlukan dia untuk melindungi Windy. Tapi Untung saja kamu berhasil menghubungi Pak Albert Hartono. Semoga orang tua itu bisa langsung bergerak untuk melindungi cucunya.""Dia sudah bergerak, tuan muda. Anda jangan khawatir soal itu karena ternyata Pak Albert Hartono sudah mengetahui soal Windy sejak beberapa hari yang lalu," kata kepala pelayan Doni."Sejak beberapa hari yang lalu?""Iya, tuan muda. Pak Albert Hartono justru baru mengetahuinya saat Windy mengikuti acara masak saat dia berhadapan dengan Nora. Saat itulah dia melihat Windy saat Windy mengikuti acara model mobil. Pak Albert tidak pernah mengikuti acara model itu tetapi kebetulan dia suka dengan acara masak apalagi dia memiliki hubungan dekat dengan penatua Bayu, karena itu dia mengikuti acara itu dan melihat Windy, melihat kemiripan Windy dengan mendiang istri dan putranya.""Bagus. Ini sangat bagus." Wajah Kevin sempat tersen

Saat Clift Wenson yang mulutnya berbau alkohol itu, mendekati wajah Windy, Windy segera mengangkat kakinya dan langsung memukul bagian selangkangan Clift Wenson dengan sekeras mungkin.Akibatnya, Clift Wenson berteriak kencang dan langsung oleng ke bawah.Saat Clift Wenson hendak jatuh, Ringgo yang sedang memegang erat tangan Windy, terpaksa melepaskan tangan Windy untuk menyambut tubuh bosnya jangan sampai bosnya jatuh ke trotoar jalan.Dan itulah kesempatan terbaik bagi Windy.Begitu tangan Ringgo terlepas darinya, dia segera membalikkan tubuhnya dan berlari sekencang mungkin. Dia bahkan berteriak-teriak untuk mencari perhatian dari orang-orang di sekitar tempat ini."TOLONG! TOLONG AKU! ADA YANG HENDAK MEMPERKOSA AKU! TOLONG!" Windy terus berteriak sambil berlari kencang.Beberapa tukang bakso, tukang mie ayam yang sedang berada di taman bagian dalam yang sedang bersama orang-orang yang menyantap hidangan mereka, kini mulai tertarik oleh teriakan Windy itu.Sementara itu, Ringgo su

Windy berlari sekuat tenaganya untuk menuju ke arah taman. Di seberang taman itu ada banyak orang di depan pusat jajanan. Ke sana lah Windy membawa dirinya dalam harapannya untuk mencari keselamatan dengan ancaman yang berada di belakangnya.Ancaman itu semakin mendekati posisinya, membuat dia semakin ketakutan. Ada beberapa langkah kaki yang sedang memburunya dan dari teriakan-teriakan mereka, dia tahu kalau orang-orang ini bukan bagian dari Samsul dan teman-temannya."TEMBAK DIA! JANGAN BIARKAN DIA LOLOS!" Terdengar suara teriakan di kejauhan.Windy yakin kalau itu adalah suaranya Murphy Ciayadi. Itu berarti, orang-orang yang sedang mengejarnya ini adalah anak buahnya Murphy Ciayadi.Windy sangat takut kalau orang-orang ini benar-benar menembaknya. Dia berlari dengan menundukkan kepalanya, dan berlari agak zig zag, berharap agar seandainya mereka menembaknya, pelurunya tidak akan mengenai dirinya.Tapi tetap saja dia merasa ini kemungkinan adalah akhir dari dunianya, apalagi saat di