Home / Romansa / Surga Semalam / 315 Perjuangan Windy

Share

315 Perjuangan Windy

Author: Heartwriter
last update Last Updated: 2025-07-01 19:26:01

"Apa yang kau tahu? Apa yang kau temukan?" tanya Kevin penasaran.

Bess menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak akan memberitahu kamu!"

Kevin mendengus. "Ingat, aku sudah menangkap Andrew Wenson tadi, itu berarti aku sudah tahu kalau keluarganya ada hubungannya dengan Windy. Iya kan?"

"Kamu cuma menebaknya karena orang-orangmu sempat menyadap pembicaraan telpon antara Hezky dan Andrew Wenson yang menyebut tentang Windy. Iya kan? Tapi, kamu belum tahu apa yang terjadi sebenarnya. Iya kan?"

Kevin kembali mendengus.

" Aku sudah tahu kalau kemungkinan besar orang tuanya Andrew Wenson yang berada di balik penculikan kepada Windy saat Windy masih kecil sehingga Winny terpisah dari keluarganya. Iya kan?"

"Kamu juga cuma bisa berspekulasi karena ada aliran dana dari Pak Albert Hartono ke rekeningnya Windy. Karena itu, karena Andrew adalah cucu dari Albert, maka kamu berspekulasi tentang hubungan itu. Tapi, lagi-lagi kamu tidak tahu akan cerita yang sebenarnya soal keterkaitan Windy dan Kelu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Surga Semalam   152 Akibat Kesombongan

    Nyonya Hayes terlalu marah untuk bereaksi dan membentak, "Tentu saja ini salahmu! Kalau bukan karenamu, Bella tidak akan ditolak!""Kau hanya orang desa yang tidak mengerti seni! Kau mungkin bahkan tidak tahu nama Bapak King sebelum hari ini. Jika aku menyalahkan seseorang, siapa lagi yang akan kusalahkan?"Selina mengerjap polos, "Nyonya Hayes, kau terdengar sangat percaya diri."Wajah Nyonya Hayes memerah karena marah, "Aku sudah cukup baik untuk tidak meminta pertanggungjawabanmu! Dan sekarang kau menghalangi jalanku? Begini, aku menuntut penjelasan hari ini, atau aku tidak akan pergi—""Kau mau penjelasan? Baiklah."Sebuah suara pria yang dingin menyela Nyonya Hayes.Gordon berdiri di sana, ekspresinya acuh tak acuh dan tatapannya tajam, "Karena Nyonya Hayes bersikeras meminta penjelasan, jangan salahkan aku karena tidak menunjukkan belas kasihan kepada Keluarga Hayes."Melihat ini, Selina dengan bijaksana melangkah ke belakang Gordon.Nyonya Hayes hendak mengumpat, tetapi gumaman

  • Surga Semalam   151 Terkurung di Pintu

    Ia bukannya tak mampu menolak Logan—ia hanya tak sanggup. Bagaimana mungkin itu disebut tergoda oleh penampilannya?Setelah ciuman itu berakhir, Selina bangkit, pipinya sedikit memerah, "Kepala Pelayan Miller bilang Kakek Carter akhir-akhir ini sering mencarimu. Kenapa kau tidak ikut aku ke pameran seni lusa? Keluarga Carter tidak punya tiket, jadi mereka tidak akan bisa masuk."Logan melirik Nyonya Reid yang licik dan mengangguk hangat, "Baiklah."...Di luar pintu, Jack selesai menguping, merasa bersalah sekaligus menyesal, meneteskan air mata metaforis atas hilangnya rasa moralitasnya.Pak Reid, bos mereka, akan melakukan apa saja untuk memenangkan hati istrinya—bahkan bisanya mengatakan hal-hal seperti itu!Kelemahan apa? Kesepian apa? Apakah Pak Reid pernah benar-benar peduli dengan hal-hal itu?Namun, entah bagaimana, Jack akhirnya menjadi kaki tangan dalam pengejaran cinta bosnya.Jack diam-diam menatap langit, memutuskan untuk membuat masalah bagi Owen. Lagipula, jika Owen tid

  • Surga Semalam   150 Jangan Tinggalkan Aku, Oke?

    Pikiran Selina kosong.Pandangannya benar-benar terhalang saat telapak tangan Logan menutupi matanya, menghalangi semua cahaya.Kehilangan penglihatannya membuatnya gelisah, indra-indranya yang lain semakin tajam.Saat ia berkedip, bulu matanya menyentuh telapak tangan Logan. Ia bisa merasakan panas yang membakar di sudut bibirnya—sebuah ciuman, membakar namun tertahan.Namun ciuman itu tidak berhenti di situ. Ciuman itu terus menurun, bibir Logan menggesek lehernya, meninggalkan kehangatan yang menggelitik.Pengendalian diri Logan mulai goyah. Sentuhan yang awalnya lembut dan penuh hormat dengan cepat menjadi tak terkendali, ciuman-ciuman panas Logan jatuh tanpa urutan.Napas Selina menjadi tak teratur. Sebelum ia benar-benar bisa melupakan dirinya sendiri, ia terhuyung mundur selangkah."Lo-Logan!"Pria itu perlahan membuka matanya, tatapannya gelap penuh intensitas.Selina tidak tahu harus menutupi apa. Ia hanya terbungkus handuk mandi—handuk yang nyaris tak menutupi apa pun.Denga

  • Surga Semalam   149 Apakah Mereka Benar-Benar Ayah dan Anak?

    Gordon mendesah kesal, "Baiklah, baiklah. Pulanglah kalau begitu. Aku akan menjemputmu untuk pameran seni dua hari lagi."Lupakan saja. Satu Selina, yang menolak menerima kenyataan, dan satu lagi—yang disebut "penguasa bijak"—yang memercayai semua yang dikatakannya. Ia tak bisa berbuat apa-apa....Kembali di Vila Lembah Safir, Selina bertanya dengan rasa ingin tahu, "Logan, apa yang Paman Gordon bicarakan denganmu?"Langkah Logan terhenti sejenak, ekspresinya tak terbaca, "Dia hanya khawatir aku tidak akan merawatmu dengan baik, jadi dia memberiku beberapa nasihat.""Paman Gordon terlalu berhati-hati. Aku bisa mengurus diriku sendiri dengan baik."Saat Selina melangkah masuk ke vila, ia langsung merasakan ada yang tidak beres. Matanya menyipit saat ia melirik ke arah sofa—lalu tiba-tiba membeku.Di sana duduk seorang tamu tak terduga—Kakek Carter.Selina tak pernah membayangkan akan bertemu dengannya dalam situasi seperti itu.Tapi Kakek Carter jelas sudah siap untuk kunjungan ini.

  • Surga Semalam   148 Akulah yang Pegang Kendali

    Selina tidak begitu mengerti apa yang dimaksud Gordon.Gordon, yang kehilangan kata-kata, ingin berkata lebih banyak, tetapi Logan sudah mendekat."Keluarga Hayes mendapat masalah," kata Logan santai. "Bella tidak akan punya waktu untuk mengganggumu lagi."Selina memutar matanya diam-diam.Seolah-olah Bella bisa mengintimidasinya.Jika Bella datang, dia akan menghajarnya.Jika Bella membawa bala bantuan, dia akan menghabisi mereka berdua.Namun, di luar, Selina merintih pelan, berpura-pura tertekan."Senang mendengarnya. Kalau tidak, aku tidak akan tahu harus berbuat apa jika Nona Hayes terus menindasku. Mereka semua sangat jahat..."Gordon tersedak udara, terbatuk-batuk hebat.Dia ingin mengganti topik pembicaraan, tetapi Logan malah terkekeh hangat."Jangan khawatir," kata Logan. "Kalau ada yang menindasmu lagi, suruh saja pengawal untuk menanganinya. Aku yang punya mal ini—mereka akan mendengarkan apa pun yang kaukatakan."Gordon, "..."Kita mulai lagi.Selina jelas bisa mempertaha

  • Surga Semalam   147 Memanjakannya Tanpa Henti

    Selina mengerjap kaget, tertegun sejenak.Kapan Logan sampai di sini?Itu artinya...Dia sudah melihat semua yang baru saja dikatakannya?Omelan Rose tiba-tiba terputus, dan ia mengerutkan kening tak sabar."Dan kau pikir kau siapa, berani menghinaku? Apa kau tahu siapa aku?!"Logan dengan malas mengangkat pandangannya, matanya sedingin es.Rose tersentak secara naluriah, tetapi segera menegakkan punggungnya, tak mau kehilangan muka di depan Selina.Ia mendengus, menyilangkan tangan."Selina, jangan bilang ini salah satu kekasihmu? Kau benar-benar—""Rose!"Bella memotong tajam, suaranya dipenuhi peringatan.Lalu, ia segera menenangkan diri dan memaksakan senyum lembut."Logan, aku tak sadar kau ada di sini juga."Kehadiran Logan begitu kuat—saat ia bertemu pandang dengan Logan, senyumnya langsung pudar.Logan bahkan tak meliriknya.Wajah Bella sedikit memucat.Namun, Rose baru saja mencerna namanya.Matanya terbelalak ngeri."P-Pak Reid?!"Ia merasa seperti tanah di bawahnya dirobek.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status