Jantung Selina berdebar kencang, "Telepon ini untukmu—kenapa kau bertanya padaku?"Logan terkekeh pelan, menangkap nada cemburu samar dalam nadanya, "Kalau begitu aku takkan menjawabnya."Namun telepon terus berdering tanpa henti. Angelica jelas tak menyerah.Selina mengetuk dagunya sambil berpikir, "Bagaimana kalau itu sesuatu yang penting? Sebaiknya kau terima saja."Logan mengangkat alis—dan sedetik kemudian, telepon sudah di tangan Selina.Ia mengangkat telepon tepat di depannya, dan suara Angelica yang lembut, nyaris memelas, terdengar dari pengeras suara, "Pak Reid, maaf menelepon begitu tiba-tiba, tapi ada sesuatu yang sangat ingin kubantu..."Mobil menjadi sunyi. Jack praktis berhenti bernapas. Logan memperhatikan, geli, penasaran bagaimana Selina akan menanganinya.Selina menyipitkan mata dan mendecak lidahnya.Dengan nada manis yang dibumbui kenakalan yang kentara, ia menjawab, "Angelica, Kak, ada apa ya?"Hening sejenak. Suara Angelica langsung menajam, "Kenapa kamu yang me
Terakhir Diperbarui : 2025-10-08 Baca selengkapnya