Apa...?Selina berdiri di sana dengan linglung, pikirannya kosong—sampai bibirnya tiba-tiba dicium."Aku—""Jangan bicara."Bibirnya dingin, matanya gelap karena hasrat, rela tenggelam di dalamnya.Saat tenang, Logan selalu tampak seperti makhluk surgawi yang tak tersentuh, jauh dari segala urusan duniawi.Tapi sekarang, dengan mata yang memerah, ia tampak seperti dewa yang ditarik turun ke dunia fana—olehnya.Ia mencium keningnya, matanya, ujung hidungnya... sampai tatapannya akhirnya mendarat di bibirnya.Napas Selina memburu, "Kau tidak mandi? Kurasa—"Jari-jari Logan menelusuri pipinya, suaranya lembut namun tegas dan penuh tekad."Nyonya Reid, ingat untuk tidak menguji kesabaran saya lain kali."Suara teredam keluar dari bibirnya saat tubuhnya tak berdaya di bawahnya."Logan...""Aku di sini."Ciuman itu semakin dalam, panas dan menuntut—dan tak lama kemudian, Selina kehilangan rasa waktu....Keesokan paginya, Selina terbangun di tempat tidur, kenangan dari malam sebelumnya memb
Last Updated : 2025-10-10 Read more