Srakk...Gaun hitam Hiriety dirobek paksa oleh Marco, pria itu menciumnya dengan penuh gairah, tangannya menjelajahi tubuh Hiriety dengan penuh hasrat.“Sabar Valley...” Hiriety bergumam disela cumbuannyaHiriety mendesah, bukan karena rasa sakit, melainkan karena kenikmatan yang membuncah. Sentuhan Marco, meskipun kasar, membangkitkan sensasi yang tak tertahankan. Ia membalas ciuman Marco, tangannya meraih rambut Marco dan menariknya lebih dekat. Tubuhnya melengkung mengikuti ritme ciuman mereka, menyesuaikan diri dengan gairah yang membara.Kain sutra gaunnya yang tersisa kini hanya menutupi sebagian tubuhnya, mengungkapkan kulitnya yang halus dan lembut. Marco tak mampu menahan diri, jari-jarinya menjelajahi tubuh Hiriety dengan penuh gairah, menelusuri lekuk tubuhnya yang indah.Ia mencium leher Hiriety, meninggalkan jejak basah di kulitnya yang halus. Hiriety menggerakkan pinggulnya, menyesuaikan diri dengan sentuhan Marco, meningk
Last Updated : 2025-04-28 Read more