Hiriety tak bisa langsung menemui Erasmus saat itu juga. Dia baru bisa menemui Erasmus dua hari setelahnyaMalam itu, cuaca dingin meski sudah masuk musim panas. Awan menggantung berat, dan langit tampak enggan mengizinkan bulan bersinar. Hiriety mengenakan gaun hitam simple, tidak mencolok, tapi cukup untuk membuat siapa pun menoleh dua kali akan kehadirannya.Dia memasuki klub dengan langkah pasti. Cahaya neon yang berganti-ganti warna menari di dinding, dentuman musik EDM menghantam telinga, dan kerumunan manusia yang haus pelarian bergerak seperti gelombang tak beraturan. Tapi mata Hiriety tak mencari hiburan. Dia menyisir ruangan dengan tajam, fokus pada satu tujuan: ErasmusNamun, langkahnya terhenti untuk sesaatDi sisi lain ruangan, tepat di area VIP, ia melihatnya.Marco Valley.Duduk santai di tengah sofa bundar yang mahal, dikelilingi empat wanita cantik dalam gaun ketat dan high heels setinggi ego mereka. Salah satu dari mereka d
Terakhir Diperbarui : 2025-05-08 Baca selengkapnya