Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Pria 'Shift Malam': Chapter 51 - Chapter 60

85 Chapters

Bab 51: Sang Dalang Kabur

Kedua orang muda ini duduk berhadapan di sebuah kafe. Satu hari setelah Pahru dan Ijas mereka interogasi dan keluar pengakuan mengejutkan dari mulut kedua preman itu, dan kini keduanya sudah di tahan anak buah Bungki.Tak pernah se-ujung kuku pun Rey meyangka, kalau wanita yang pernah menyiksanya saat berkencan dahulu dan bayar mahal dirinya tega melakukan itu padanya.Rey juga sudah buka-bukaan ke Bungki di mana kenal Tante Neci, anehnya Bungki senyum saja, seolah tak aneh dengan kerjaan sampingan Rey yang jadi gigolo ini.Pertanyaan Rey sekarang…why, kenapa Tante Neci tega berbuat itu padanya dan kenapa Reni harus di bunuh?“Tim yang aku pimpin kini sedang buru Tante Neci. Tapi kamu tetap masih di anggap buronan, sampai Tante Neci berhasil di tangkap dan kelak pengadilan harus rehabilitasi namamu. Barulah kamu akan lepas dari cap buronan!” kali ini Bungki menatap wajah Rey.Bungki juga sebutkan, sudah 5 tempat yang di geledah anak buahnya sampai saat ini, tapi Tante Neci seakan tengg
last updateLast Updated : 2025-04-27
Read more

Bab 52: Pemilik Kost Teman Bannon

Rey tak mau buru-buru mendatangi kantor Raheem Sulaimin, sepupunya Bungki ini. Dia sengaja cari kost yang tentunya terjangkau isi kantongnya.Rey memutuskan akan tinggal di kota ini untuk menenangkan diri.Kost di sini pastinya tak semahal di Jakarta, juga mudah mencarinya, sopir taksi bandara langsung antar dia di kost di maksud, yang sewanya 1 juta perbulan dan isinya sudah komplet, pakai AC pula, kamarnya juga lumayan luas.“Tempatnya aman bang bos, boleh bawa 'istri', yang penting jangan bikin keributan dan jangan mabuk juga narkoba, pemiliknya mantan tentara soalnya,” kata si sopir taksi terkekeh. Rey hanya senyum saja tak menanggapi berlebihan.Ia paham apa makna bawa istri..?Rey kini duduk termangu di kamar kostnya, hatinya yang paling dalam kini justru ingin mencari ayah kandungnya.Ibunya anehnya tetap bersikukuh tak mau beri tahu siapa ayah kandungnya itu.Malah sumpah serapah yang di keluarkan ibunya, sehingga Rey makin bingung sendiri, sampai segitunya ibunya ini dendam de
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 53: Gara-gara Paman Mukhlis Malah Ingin Jadi Tentara

Rey ternyata sudah di tunggu staf HRD di perusahaan tambang ini, katabelece dari Bungki membuat dia langsung di terima kerja dan dii tempatkan sebagai staf HRD, apalagi Rey pintar Bahasa Inggris juga lulus D-3 jurusan Komunikasi Multimedia.Teringat saran Paman Mukhlis, dua minggu kemudian, saat baca penerimaan mahasiswa baru, Rey pun lanjutkan kuliah di sebuah kampus swasta, untuk kejar S-1 nya, yang segaris dengan jurusan D-3 nya.Selama kerja di sini, Rey belum pernah bertemu sang bos Raheem Sulaimin.Tapi Rey tak memusingkan itu, toh dia ingin kerja sebaik-baiknya dan pastinya kuliah dengan baik, yang cukup hanya 3 semester dan bisa lulus S-1.3 bulan kemudian, Rey dapat kabar baik, dia di minta Bungki ke Jakarta, untuk ambil surat pembebasannya, sekaligus keterangan sebagai korban salah tangkap dan pembersihan namanya yang bukan narapidana!Andai bukan Bungki yang menasehatinya, hampir saja Rey akan menuntut balik polisi dan kejaksaan, sekaligus ingin minta kompensasi atas fitnah
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 54: Kerja Shift Malam

Dosen Rifka tersenyum manis menatap Rey, dia melepas kacamata minusnya dan menyambut pemuda tampan ini di apartemennya.“Akhirnya kamu datang juga Rey, aku lagi bete saat ini!” Rifka ternyata tidak langsung ke topik, agaknya si dosen ini mau curhat.Rey mendengarkan saja, bak seorang guru pembimbing, dia juga menerima wine yang di sodorkan Rifka.“Bete kenapa bu dosen?”“Hmm…jangan panggil aku bu dosen donk, serasa lagi jadi pembimbing skripsi ajahh tauuu!” sungut Rifka dibikin agak kenes, hingga Rey tersenyum kecil.“Maaf…Rifka…apa yang bikin kamu bete?” Rey ulang lagi pertanyaannya.“Suamiku…dia ternyata diam-diam punya selingkuhan, padahal aku ini kurang apa, belum terlalu tua, badan…masih kencang, apem…lihat masih segar kan?”Tanpa ragu Rifka buka gaun tipisnya dan terlihatlah gundukan montok di sela pahanya, Rey kaget dan tersenyum di kulum. “Mungkin…dia butuh selingan Rifka!” sahut Rey asal saja, kaget juga melihat Rifka yang selama ini terkenal sebagai wanita anggun dan berkela
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

Bab 55: Aktif Lagi Sebagai Pria Pemuas

"Rifka…ini bagaimana?” Rey tentu saja bingung, di telpon sang klien-nya ini tidak pernah cerita kalau dia harus melayani…3 klien sekaligus.“Rey, ini Nora dan Lin Lin, mereka sahabat dekatku. Jangan khawatir, kami semua wanita terhormat dan siap bayar mahal kamu. Tapi saat ini kamu harus bisa puaskan kami bertiga, bagaimana, apakah kamu sanggup?” cetus Rifka enteng.“Iya gantengggg…aku sudah gatel pingin rasakan sodokan singkong kamu, yang bikin si Rifka jalan ngangkang sampai seminggu hiks-hiks-hiks!” wanita bernama Nora terkekeh, termasuk Lin Lin,wanita keturunan yang putihnya bak kapas.Ketiga wanita parobaya ini seolah sedang bersiap telan bulat-bulat pemuda tampan ini.Tak punya pilihan lain, Rey pun tanpa ragu malam ini sikat ketiganya bergantian, Nora dan Lin Lin bak kesetanan saja dengan suara-suara ributnya.Rifka terkekeh saja melihat dua sahabatnya di hajar Rey di depan hidungnya. Dia sengaja beri kesempatan keduanya menikmati kehebatan si gigolo tampan ini.“Pantatnya janga
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

Bab 56: Rifka Marah Besar

Tak pernah seujung kuku-pun Rey mengira, kalau Roro adalah anak Rifka, sang klien-nya yang masih rutin pakai jasanya hingga saat ini.“Roro kamu masuk, mami mau bicara dengan temanmu ini!” cetus Rifka dingin.Roro yang tak curiga dan tak pernah menduga kalau Rey adalah ‘ani-ani’ ibunya, dia mengangguk dan masuk ke dalam rumah setelah mendadah ke Rey.Rifka mendengus kecil melihat keakraban anak gadisnya ini dengan Rey. Sesuatu yang tak pernah di sangka-sangkanya sama sekali.Dia pun menatap tajam wajah pemuda tampan yang sudah bikin dia puas di ranjang ini dan rela keluarkan uang tak sedikit, untuk dapatkan kehangatan Rey.“Rey…ku minta ini yang pertama dan terakhir bagi kamu antar Roro, selanjutnya jangan coba-coba lagi dekati dia, ingat siapa kamu ini…paham!”Rey hanya mengangguk dan Rifka dengan langkah anggun sambil lenggang lenggukkan pantatnya yang jadi ‘langganan’ di hajar Rey, berjalan balik ke dalam rumah.Rey yang mulai suka dengan Roro kini tahu diri, umpatan Rifka seakan me
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

Bab 57: Putuskan Masuk Tentara

Acung menatap wajah murung Rey, sahabat dekatnya ini bilang Roro pindah kuliah ke luar negeri, seminggu setelah mereka jalan-jalan di mal dan nongki di kafe itu…!“Sabar ya brother,” hanya itu kalimat hiburan dari Acung, pemuda ini sama sekali tak tahu apa sebabnya hubungan Roro dan Rey agaknya tak bisa mulus.Rey pun hanya hela nafas. “Pasti Tante Nora sudah melaporkan kedekatanku dengan Tante Rifka…!” batin Rey sambil hembuskan asap rokoknya.Sejak hari itu, Rey hanya fokus ke kuliahnya dan ingin segera wisuda, yang kini tinggal hitungan bulan. Rey bahkan menolak melayani Rifka Cs lagi, berapapun di bayar!“Aku harus berubah…tak mungkin selamanya aku jadi manusia tercela!” batin Rey lagi, sambil searching di ponselnya dan…matanya menatap pendaftaran jadi…perwira Angkatan Darat. 5 bulan kemudian….Acung memeluk erat sahabatnya, hari ini Rey pamit dengan sahabatnya ini, untuk ke Magelang. Rey juga sudah ajukan pengunduran dirinya sebagai staf HRD di perusahaan tambang Raheem Sulaimin
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 58: Pesan Terakhir Larissa

Dorrr…dorrr…dorrr!Sang instruktur menembak sampai melongo melihat bidiknya tembakan sang calon perwira ini.Inilah pelajaran yang paling Rey sukai…latihan menembak!Dari ratusan siswa calon perwira, Rey jawaranya dan selalu unggul di bandingkan siswa lainnya. Kalau sudah berlatih, Rey benar-benar tunjukan skill hebatnya.Sebulan jelang pelantikan sebagai perwira angkatan darat dengan pangkat Letnan Dua. Rey tiba-tiba di panggil pelatih menembak-nya, untuk di bawa menghadap wakil kepala sekolah di Akmil ini.Si kapten ini undur diri dan membiarkan Rey berduaan dengan sang Wakasek Akmil berpangkat bintang satu.Di dadanya tertulis nama Arnold.“Hmm…nama lengkap kamu Reynaldhy Haruna, apa hubunganmu dengan Inspekstur Jenderal Polisi purnawirawan Fandi Haruna?” tanya Brigjen Arnold sambil menatap tajam Rey yang berdiri tegap.“Siap jenderal…itu nama mendiang kakek saya!”“Ohh…berarti kamu cucunya…?”“Siap jenderal!”“Tahukah kamu siapa kakekmu itu Rey?”“Siap jenderal…maaf, saya tidak tah
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 59: Baru Tahu kakeknya Mantan Mafia

“Kakek kamu adalah seorang mafia, dia bisnis jual beli senjata api, juga bisnis narkoba. Ada sebuah rahasia yang sampai kini hanya ibu yang tahu, kakekmu menyimpan hasil kerjanya minusnya itu! Yang nilainya luar biasa Rey. Sebelum ajal menjemputnya, kakekmu bilang, barang itu tersimpan di hutan yang ada di Kalimantan…!”Rey kini duduk termenung, tak menyangka kakeknya menyimpan hasil jadi mafianya, yang nilainya dikatakan ibunya luar biasa itu.“Apakah yang di simpan kakek?” batin Rey bingung sendiri.Tiba-tiba dia teringat Brigjen Arnold, yang ngaku pernah jadi anak buah kakeknya.“Kelak aku akan selidiki…!” Rey membatin, hatinya agak curiga, senyum Brigjen Arnold agak lain di matanya saat itu.Rey tidak lama di rumah ibunya, setelah menguncinya dan pamit dengan tetangganya itu, Rey pun balik ke Jakarta.Selama menunggu penempatan tugasnya, Rey teringat Amang di LP, tanpa ragu dia-pun berkunjung ke LP yang sudah membentuknya jadi pribadi yang berbeda.Amang sampai melongo melihat Rey
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 60: Masuk Hutan

Begitu tiba di markas komando rayon militer alias koramil dengan mobil travel sewaaannya, dahi Rey bergerinyit. Bayangannya tak seindah aslinya.“Ini kantor apa kandang kambing?” batin Rey, tentu saja sang Letnan Dua ini bingung, kantor militer ini kecil dan seperti tak terawat, meja kursinya dari kayu, bahkan ada beberapa yang rusak .Hanya ada satu ruangan untuk Danramil-nya, yang otomatis saat ini dirinya, lalu ada ruangan lumayan besar semacam ruang rapat dan ada 2 ruangan kecil lainnya, buat staf dan anggota-nya.Kendaraan operasional-nya hanya ada dua motor butut, satu buatnya dan satunya buat Babinsa-nya yang berpangkat Sersan Kepala. “Gimana mau sejahtera anggota kalau begini, padahal para jenderalnya di Jakarta pada makmur-makmur, di sini serdadu hidup seadanya...!” batin Rey geleng-geleng kepala.Begitu duduk, di kursi kayu yang Rey duduki langsung berbunyi reot, untung saja kursinya tak patah!Tok..tok…!“Ya masuk!”“Lapor Ndan, saya Serka Makmur, Babinsa di sini, selamat
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status