Semua Bab Pria 'Shift Malam': Bab 81 - Bab 85

85 Bab

Bab 81: Batu Emas

Di tatap tegang Finai, Rey pelan-pelan mulai masuk ke gua ini, dia bahkan sengaja genggam pistolnya di tangan kanan dan senter di tangan kiri.Rey menyorot seisi gua ini dan dia masih mencium bau amis tanda gua ini sarang dari ular besar itu selama ini. Rey tetap waspada, takutnya si ular punya rekan di gua ini.Rey sampai kagum melihat ruangan gua ini licin dan bersih, karena bekas mendekamnya sang ular piton itu. Rey perkirakan si piton besar yang sudah dia bunuh itu berusia puluhan tahun.“Finai ke sini, aman, ruangan ini tidak ada ularnya lagi,” teriak Rey dan Finai pun buru-buru menyusulke dalam gua.“Ayo kita cek semua ruangan, di mana harta itu di simpan,” ajak Rey, Finai mengangguk.Gua ini ternyata seperti buntu, diameternya sampai 15 meteran dan mereka pun dengan teliti periksa semua sisi gua ini, mereka bahkan mengetuk-ngetuk dinding gua yang terbuat dari batu.Namun sampai berkali-kali muter, mereka tak menemukan harta itu, Rey pun ajak Finai istirahat di dalam gua ini samb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya

Bab 82: Susuri Sungai Bawa Emas

“Ahh…Abang kan doyan yang ini, bau pesing juga di lahap,” cetus Finai cuek,Lalu dia berdiri sambil buka celananya hingga pengaman segitiga-nya sekalian, kemudian tanpa ragu sodorkan apem bau pesingnya ke wajah Rey."Woww...udah basah sayang," canda Rey.Rey tertawa dan dengan beringas lahap kebun berbulu jarang Finai, dan mudah di duga, di luar hujan deras dan cuaca sangat dingin, di dalam gua bekas sarang si ular piton, pertarungan panas tersaji kembali.Rasa lega dan plong akhirnya menemukan apa yang di cari, membuat keduanya melampiaskan nafsunya saat ini, rasa lelah langsung lenyap, berganti hawa nafsu yang tiada habisnya.Keduanya bak botol dan tutup, sangat cocok satu sama lain, Finai pun makin doyan bercinta dengan beragam gaya, dia tak malu-malu lagi minta Rey puaskan dirinya.Dari rebahan, jongkok, gaya duduk, hingga gaya berdiri, semuanya di lahap keduanya tanpa malu-malu lagi.Besoknya, keduanya mulai menebangi bambu-bambu besar untuk di susun jadi rakit yang kokoh dan kuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya

Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

Rey pun berbisik dan Finai tersenyum senang. Malamnya kembali mereka bercinta sepuasnya dan paginya Finai balik lagi ke kampung halamannya, dengan sebuah janji dari Rey.Ternyata tidak terlalu jauh Kampung Finai ini, ada jalan memutar yang dekat, sehingga Finai bilang Rey tak perlu mengantarnya."Aman kok sayang di jalan, tenang saja," ceplos Finai sambil mencium bibir kekasihnya ini.Setelah Finai pulang, Rey pun langsung menelpon Bungki.Bungki Sulaimin kaget bukan main saat Rey minta carikan kolektor emas untuk menjual batu-batu emas temuannya ini.“Gilee kamu Rey, baru juga tugas di Kalimantan udah dapat harta karun ajee, beruntung banget idup loee. Oh ya, jangan khawatir, adikku yang akan membelinya, lusa aku dan dia akan berangkat gunakan private jet, lalu naik helikopter ke sana.” sahut Bungki di seberang telpon.Dua hari kemudian….Bungki benar-benar datang bersama adiknya Abdi Sulaimin, yang juga seorang kolektor perhiasan terkenal di Indonesia dengan helikopter sewaannya.Jug
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Baca selengkapnya

Bab 84: Kunjungi Chikita

Rey akhirnya tak lagi memikirkan Bannon, dia pulang kembali ke tempat tugasnya. Sekaligus jemput Finai lagi untuk memberikan hasil penjualan emas tersebut, yang kini sudah berupa tabungan.Finai langsung bercanda, dia kini seorang jutawan!Tak pernah Rey duga, Finai ternyata menggunakan uang itu justru untuk membangun kampungnya. Finai memang sudah lama ingin perbaiki jalan desa mereka, agar mudah akses ke kota kecamatan dan kampung mereka tak di isolasi lagi.Setelah melepas kangen selama satu hari, keduanya kembali berpisah, Finai buru-buru pulang ke kampungnya, setelah dapat kabar ibunya sakit.Dua bulan kemudian Rey kaget, dia dapat telegram dari Mabes, yakni naik pangkat dari Letnan Dua jadi Letnan Satu, sekaligus pindah tugas!Otomatis Rey harus pulang kembali ke Jakarta, padahal dia mulai betah tinggal di sini….karena faktor Finai…dan pastinya Dayang.Rey memang jadikan keduanya sebagai kekasih, uniknya Finai dan Dayang sama-sama tahu kalau mereka di duakan, anehnya kedua-nya ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-09
Baca selengkapnya

Bab 85: Misteri Kecelakaan Chikita

"Chiki…ini aku, Rey, apa yang terjadi hingga kamu begini?” Rey perlahan memanggil wanita yang dulu sangat cantik ini.Chikita perlahan membuka mata dan dia terlihat kaget menatap Rey, sampai kerjap-kerjap matanya menatap sang perwira muda ini.“Ka-kamu…Rey?”Rey mengangguk sambil menarik perlahan tangan kurus Chikita dan memandang iba kaki wanita ini kecil dan kurus, padaha dulu kaki ini sangat jenjang dan indah dan selalu bikin Rey sangat kagum.“Rey…aku begini karena di tabrak seseorang, yang mungkin orang bayaran yang tak rela aku jadi ani-aninya si Om itu!”Chikita juga cerita sudah lama begini, sudah hampir 1 tahunan, dia terpaksa pulang dari rumah sakit ke kos ini, tidak lagi di apartemen karena kehabisan uang berobat, juga tak mampu bauar sewa apartemen, atau lebih tepatnya gadunnya sudah tak beri dia uang.Yang bikin Rey makin iba, kos ini sudah hampir habis sewanya dan Chikita terancam di usir.“Aku bingung akan tinggal di mana…?”Chikita terisak usai bercerita. Liline datang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status