Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

Share

Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-05-08 21:15:01

Rey pun berbisik dan Finai tersenyum senang. Malamnya kembali mereka bercinta sepuasnya dan paginya Finai balik lagi ke kampung halamannya, dengan sebuah janji dari Rey.

Ternyata tidak terlalu jauh Kampung Finai ini, ada jalan memutar yang dekat, sehingga Finai bilang Rey tak perlu mengantarnya.

"Aman kok sayang di jalan, tenang saja," ceplos Finai sambil mencium bibir kekasihnya ini.

Setelah Finai pulang, Rey pun langsung menelpon Bungki.

Bungki Sulaimin kaget bukan main saat Rey minta carikan kolektor emas untuk menjual batu-batu emas temuannya ini.

“Gilee kamu Rey, baru juga tugas di Kalimantan udah dapat harta karun ajee, beruntung banget idup loee. Oh ya, jangan khawatir, adikku yang akan membelinya, lusa aku dan dia akan berangkat gunakan private jet, lalu naik helikopter ke sana.” sahut Bungki di seberang telpon.

Dua hari kemudian….

Bungki benar-benar datang bersama adiknya Abdi Sulaimin, yang juga seorang kolektor perhiasan terkenal di Indonesia dengan helikopter sewaannya.

Ju
mrd_bb

BERSAMBUNG

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 1: Tawaran Menggiurkan!

    “Siapa model tampan itu?”Seorang wanita separuh baya dengan gaya angkuh memanggil seorang pria klemar-klemer.Mata sang wanita sedari tadi tidak lepas dari sosok tampan dan kekar yang sedang menyulut rokoknya.“Namanya Reynaldhy, Nyonyah, panggilannya Rey! Ganteng kan, Nyah? Blasteran loh yaahh!” sahut si pria kemayu ini dengan gaya lincahnya.“Hemm… aturkan dia ke kamarku setelah acara ini!”Wanita highclass dengan body mulus ini lalu keluarkan segepok uang 5 juta yang diterima dengan semringah oleh si kemayu ini. Dia pun melengos pergi dengan cuek, menghampiri si anak buah yang diminati tadi. “Rey…!”Model tampan yang belum terlalu lama jadi peragawan ini langsung menoleh dan dia menghela nafas panjang, saat si pria kemayu ini mendatanginya. “Ada apa Mami Meni?” sahut si model ini dingin, lalu asyik merokok lagi.“Sini deh, aku bisikin,” kata Meni dan dahi Rey ini mengeryit.Wajahnya langsung merengut setelah Mami Meni selesai membisikkannya sesuatu. “Aku bukan pria seperti itu,

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 2: Menyerah Karena Butuh Duit

    “Ehem!!! Punya pacar tajir begitu, bayar dong, kos kamu! Udah 3 bulan telat, nih!”Terdengar suara teguran bernada sinis dari belakang tubuh Rey.Pria itu kaget, dan menoleh. Di teras kosnya, sudah menunggu Tante Ivon, si pemilik tempatnya berteduh dengan wajah masam, tak sedap dipandang mata.Rey pun merogoh dompetnya. Hanya ada uang 1,5 juta, uang depe dia lenggak-lenggok di catwalk tadi.Tante Ivon lansung ngitung uang ini setelah Rey berikan. “Ih masih kurang… harusnya 6 juta! Kan kamu nunggak 3 bulan, ditambah 1,5 juta untuk bulan ini,” sungut Tante Ivon, yang kalau urusan duit, otaknya cepat sekali jalan.“5 hari lagi saya bayar tante, setelah sisa honor di bayar!” Rey minta despensasi lagi.“Nggak bisa! Besok sore paling telat, atau kamu angkat kaki dari kos ini, selamat malam!” tante Ivon pun melengang pergi.Limit yang kejam, tapi begitulah sifat Tante Ivon.Selepas kepergian Tante Ivon, Rey berjalan dengan bahu yang lunglai. Sampai di kamarnya, Rey merebahkan diri dan menata

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 3: Jebakan Reni dan Chikita

    Kini kedua wanita itu sudah kembali berada di satu meja dengan Rey. Mereka pun melanjutkan obrolan-obrolan ringan, basa-basi seputar dunia modelling.Reni izin untuk mengangkat panggilan, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia menjauh beberapa meter dari meja Rey dan Chikita.Chikita kini memandangnya. “Rey… agaknya si Reni suka sama kamu.”Rey melirik, masih tidak bereaksi apa pun.“Ingat pesanku di telepon kemarin yaa, kamu turuti apa saja kemauannya. Namanya juga orkay, Rey, egonya tinggi. Jadi kamu nggak usah terlalu jaim, kalau dia dah suka, soal ini…” Chikita menggesekkan dua jarinya, membentuk gestur uang, “Dia nggak bakal perhitungan!”Rey yang masih tak curiga hanya mengangguk.Saat Reni masih nelepon, Rey izin mau ke toilet. Begitu punggung Rey menghilang, Chikita langsung memasukan isi dari sebuah pil kecil ke minuman Rey. Dia mengaduk-aduk perlahan, memastikan pil ini langsung larut.“Mana dia?” Reni pun kembali dan bertanya perihal keberadaan Rey pada Chikita.“Ke toilet.” Ch

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 4: Pejantan Tangguh

    “Wowww….!”“Kenapa Ren?” sahur Rey cepat sambil menarik tubuh polos Reni.“Kamu… ehm, tidak apa-apa. Aku hanya kaget melihat ‘itu’,” Reni menunjuk ke arah pusaka Rey yang sudah berdiri tegak. Wajahnya memerah, bagai tomat busuk. “Lakukan pelan-pelan, ya, Honey?” bisik Reni yang terdengar bagai gadis perawan.Padahal, dia justru mendambakan sentuhan brutal dari Rey.Rey yang sudah tak bisa menahan dirinya langsung bertindak beringas, hingga Reni berkali-kali berseru dengan suara makin nyaring bak kucing berahi.Namun Rey tentu saja tak tahu siapa Reni, si ratu skincare ini wanita yang sangat lihai berkamuflase. Dia sengaja bersikap seperti gadis yang baru pertama kali bercinta, agar Rey makin menghujaminya dengan senjata perkasanya.Inilah laki-laki yang dia dambakan, laki-laki yang bisa memuaskannya. Rey benar-benar seperti kuda jantan yang ‘kesetanan’, efek obat yang di jejali Chikita membuat Rey mengamuk dan Reni pun di buatnya melayang-layang ke angkasa.Reni bahkan melanggar pant

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 5: Jebakan Reni

    Sementara itu, Rey yang sedang berada di kamar kosnya mendengar suara panggilan masuk.Reni….Tanpa menunggu lama, pria itu segera menekan tombol hijau. “Ya, Ren?”“Honey, ganteng… datang ya malam ini….” Reni kemudian menyebutkan sebuah nama hotel, lengkap dengan nomor kamarnya. “Awas kalau kamu tak datang, kontrak modelling kamu bisa aku putus. Sponsor-sponsor itu, ownernya temanku semua,” ancam Reni.Rey tak berkutik. Dua minggu setelah kenikmatan itu, sang ratu skincare kembali memintanya lagi.Perang batin melanda hatinya. Uang 50 juta dari Reni kemarin sudah dia gunakan. Untuk bayar UKT di kampusnya, bayar kos hingga 6 bulan ke depan, bayar hutang di warteg langganannya dan juga hutang ke Chikita.Bahkan kini, uang 50 juta itu hanya tersisa 1 juta saja.Sementara, panggilan untuk berlenggak-lenggok di catwalk pun sepi. Menghela napas tak berdaya, Rey pun kembali luluh.Tak lagi memikirkan harga diri, Rey pun memutuskan datang ke hotel yang telah disebutkan Reni tadi.Ting tong…2

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 6: Bujukan Wanita Memang Dahsyat

    Barbel yang tengah diangkat Rey terhempas ke lantai, hingga berbunyi nyaring, lalu beranjak menuju loker. Rey berpikir, pikirannya yang ruwet bisa kembali fresh dengan nge-gym. Namun, wajahnya yang masam, juga gerak-geriknya yang tidak seperti biasa hari itu justru membuat orang-orang yang berada di gym itu tidak ada yang berani menegurnya.Kecuali....“Rey…!”Rey hentikan minum air mineralnya, dia menoleh ke samping dan geram di hatinya langsung terbangkit, saat menatap seraut wajah jelita berbalut baju ketat olahraganya gym-nya.Rey berdiri dan mencueki kehadiran Reni, berbeda dengan beberapa penghuni gym pria yang justru menatap penuh minat pada tubuh sintal itu.“Rey aku ingin bicara!” Reni langsung menjejeri langkah Rey yang menuju ke ruangan ganti pakaian di gym ini.“Mau bicara apa lagi Reni, apakah kamu belum puas menjualku pada wanita gila itu?” sahut Rey, sengaja pelankan suaranya agar tak jadi pusat perhatian orang-orang di gym ini.Rey ambil handuknya dan mengelap wajah t

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 7: Makin Tenggelam Dalam Dosa

    Mobil SUV berlogo 3 berlian warna hitam limited edition membawa Rey ke sebuah mal. Hari ini dia kembali berlenggak-lenggok di catwalk.Mata binal Mami Meni melotot melihat anak asuhnya yang kini keluar dari mobil berharga lebih 600 juta rupiah ini.“Ehemmm….ganteng banget…mobilnya!” sindir Mami Meni, aslinya dia masih penasaran dengan anak asuhnya ini, karena dulu menolak tawarannya melayani Tante Neci.“Dipinjamin,” sahut Rey cuek, sambil jejer langkah Mami Meni menuju ke sebuah ruangan khusus, yang akan di gunakan sebagai tempat berganti busana, sambil menyapa model-model lainnya.“Rey, tawaran yang dulu masih berlaku loh, si tante berani bayar….!”“Mam….maaf, sekali lagi aku bilang tak akan mau begitu. Lupakanlah.” Rey pun ngeloyor pergi, tak lagi tanggapi omongan Mami Meni.Mami Meni rupanya tak mau menyerah.“Rey, ini bukan si tante itu, tapi yang lain lagi. Istri simpanan seorang pejabat negara loh, orangnya cantik sekali…!” bisik Mami Meni lagi.Rey berpaling dan menatap Mami M

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 8: Kerja Shif Malam

    Rey ragu, apakah langsung ‘menyerang’ dan lakukan tugasnya, ataukah menunggu? Angela terlihat belum ingin memulai ritual melepaskan hasratnya, walaupun wajahnya menunjukan ketidak sabaran, ingin menikmati kehebatan rudal sang gigolo istimewa ini.“Apakah anda masih kuliah…Mas Rey?” suara Angela tetap lembut, ini bikin Rey makin terkagum-kagum dengan attitude klien jelita nya ini.Rey terdiam, walaupun ini adalah kali ke 3 dia jadi pria shif malam, tapi baru kali ini dia seakan di ‘manusiakan’ dengan pertanyaan ini.Angela ternyata tidak langsung main sergap, tapi mengajaknya berbincang santai. Ini jadi pengalaman baru baginya.“Ma-masih Tante Angela..!”“Hmm…jangan panggil tante, usiaku belum terlalu tua, langsung panggil nama saja, okay?”Angela makin senyum manis, sambil perbaiki pakaian tipisnya yang tak kenakan apa-apa lagi di dalamnya. Walaupun gigolo, tapi Rey juga manusia biasa, hanya laki-laki bodoh yang tak tergiur dengan kemolekan Angela, pikirnya.Rey makin betah saja meliha

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

    Rey pun berbisik dan Finai tersenyum senang. Malamnya kembali mereka bercinta sepuasnya dan paginya Finai balik lagi ke kampung halamannya, dengan sebuah janji dari Rey.Ternyata tidak terlalu jauh Kampung Finai ini, ada jalan memutar yang dekat, sehingga Finai bilang Rey tak perlu mengantarnya."Aman kok sayang di jalan, tenang saja," ceplos Finai sambil mencium bibir kekasihnya ini.Setelah Finai pulang, Rey pun langsung menelpon Bungki.Bungki Sulaimin kaget bukan main saat Rey minta carikan kolektor emas untuk menjual batu-batu emas temuannya ini.“Gilee kamu Rey, baru juga tugas di Kalimantan udah dapat harta karun ajee, beruntung banget idup loee. Oh ya, jangan khawatir, adikku yang akan membelinya, lusa aku dan dia akan berangkat gunakan private jet, lalu naik helikopter ke sana.” sahut Bungki di seberang telpon.Dua hari kemudian….Bungki benar-benar datang bersama adiknya Abdi Sulaimin, yang juga seorang kolektor perhiasan terkenal di Indonesia dengan helikopter sewaannya.Ju

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 82: Susuri Sungai Bawa Emas

    “Ahh…Abang kan doyan yang ini, bau pesing juga di lahap,” cetus Finai cuek,Lalu dia berdiri sambil buka celananya hingga pengaman segitiga-nya sekalian, kemudian tanpa ragu sodorkan apem bau pesingnya ke wajah Rey."Woww...udah basah sayang," canda Rey.Rey tertawa dan dengan beringas lahap kebun berbulu jarang Finai, dan mudah di duga, di luar hujan deras dan cuaca sangat dingin, di dalam gua bekas sarang si ular piton, pertarungan panas tersaji kembali.Rasa lega dan plong akhirnya menemukan apa yang di cari, membuat keduanya melampiaskan nafsunya saat ini, rasa lelah langsung lenyap, berganti hawa nafsu yang tiada habisnya.Keduanya bak botol dan tutup, sangat cocok satu sama lain, Finai pun makin doyan bercinta dengan beragam gaya, dia tak malu-malu lagi minta Rey puaskan dirinya.Dari rebahan, jongkok, gaya duduk, hingga gaya berdiri, semuanya di lahap keduanya tanpa malu-malu lagi.Besoknya, keduanya mulai menebangi bambu-bambu besar untuk di susun jadi rakit yang kokoh dan kuat

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 81: Batu Emas

    Di tatap tegang Finai, Rey pelan-pelan mulai masuk ke gua ini, dia bahkan sengaja genggam pistolnya di tangan kanan dan senter di tangan kiri.Rey menyorot seisi gua ini dan dia masih mencium bau amis tanda gua ini sarang dari ular besar itu selama ini. Rey tetap waspada, takutnya si ular punya rekan di gua ini.Rey sampai kagum melihat ruangan gua ini licin dan bersih, karena bekas mendekamnya sang ular piton itu. Rey perkirakan si piton besar yang sudah dia bunuh itu berusia puluhan tahun.“Finai ke sini, aman, ruangan ini tidak ada ularnya lagi,” teriak Rey dan Finai pun buru-buru menyusulke dalam gua.“Ayo kita cek semua ruangan, di mana harta itu di simpan,” ajak Rey, Finai mengangguk.Gua ini ternyata seperti buntu, diameternya sampai 15 meteran dan mereka pun dengan teliti periksa semua sisi gua ini, mereka bahkan mengetuk-ngetuk dinding gua yang terbuat dari batu.Namun sampai berkali-kali muter, mereka tak menemukan harta itu, Rey pun ajak Finai istirahat di dalam gua ini samb

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 80: Ular Besar Mengamuk

    Paginya, keduanya kini bersiap menuju ke tempat di mana si kakek tampan dalam mimpi Rey beri petunjuk.Kali ini mereka sengaja bawa semua barang, karena jarak yang akan di tempuh lumayan jauh dari pondok ini.“Aku yakin mimpi itu tak bohong,” cetus Rey, Finai hanya mengangguk dan kini mengikuti saja langkah Rey yang jalan duluan di depan.Merek memulai perjalanan ke arah kanan pondok ini, dan kini mereka jalan lurus saja sampai 250 meteran lebih, tak bisa cepat, mereka harus hati-hati, juga semak belukar sangat lebat.“Bang lihat ada sungai!” tunjuk Finai.“Apa kan ku bilang, ternyata mimpi itu nggak bohong,” sahut Rey ceria.Kini mereka lanjut jalan menyusuri sungai kecil ini menuju ke arah hulunya hingga 150 meteran.Bukan perkara mudah melewati jalan ini, selain semak belukar, juga mereka harus hati-hati agar tak tergelinjir ke arah sungai kecil yang arus airnya lumayan deras dan juga lumayan dalam ini.Rey harus pinjam mandau Finai untuk menebasi semak belukar ini dan butuh waktu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 79: Harta Karun Tersembunyi

    “Setidaknya kini sudah jelas, isu bahwa ada emas berton-ton di sini hanya kabar burung saja. Ku rasa tulisan dari Mr F ini tak bohong. Buku harian ini semacam curhat saja...!” sahut Rey, sambil hirup kopi panas buatan Finai.“Benar juga Bang, lantas apa sekarang rencana kita?” Finai menetap Rey, kecewa juga dirinya, jauh-jauh ke sini, mereka malah zonk.“Apa boleh buat! Besok kita pulang, Lembah Bamuk hanya lembah biasa, tak ada emas di sini,” sahut Rey sambil hela nafas panjang.“Tunggu Bang, ini ada tulisan lainnya, coba Abang baca, soalnya di tulis dalam Bahasa Inggris. Aku nggak paham artinya?”Finai lalu serahkan buku tadi ke Rey lagi. Rey pun membacanya, dia tentu ngerti arti tulisan tangan ini.“Aku simpan emas hasil penggalian warga, yang upahnya sudah aku bayarkan. Ku pekirakan beratnya 100 kiloan, tempatnya ku aku simpan di sebuah gua…!”Rey terus membaca dan kini dia mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya mengembang di bibir, akhirnya dia benar-benar akan dapatkan harta karun

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 78: Lembah Misterius

    Dengan langkah cepat keduanya kini mulai memasuki kawasan Lembah Bamuk yang mulai terang ini.Kadang mereka saling tarik atau saling membantu, kalau melewati jalan-jalan yang becek dan penuh semak belukar ini, juga kadang menanjak jalannya.Tanpa mereka sadari, semakin jauh mereka masuk Lembah Bamuk, secara cepat halimun yang tadi hilang, kembali selimuti kawasan ini, sehingga bayangan lembah ini lenyap dari pandangan.Inilah dulu yang membuat Brigjen Arnold dan Om Fransi gagal menemukan lembah ini. Biar pun mereka sampai gunakan alat teropong canggih. Tapi lembah misterius ini tetap tak mereka temukan.“Rey lihat…?” tunjuk Finai, antara takjub dan ngeri, apalagi cuaca terang tadi mendadak berubah jadi gelap.“Tak apa, itu halimunnya kembali menutupi kawasan ini, kita teruskan perjalanan,” ajak Rey sambil gandeng tangan Finai, agar tak ketakutan melihat perubahan cuaca yang mendadak gelap ini.Rey juga cerdik, dia sejak awal menyiapkan tali rapia warna terang dan di beberapa ranting d

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 77: Adu Gelut di 'Pondok Indah'

    Ritme permainan makin meningkat, Finai terbelalak sekaligus menahan malu, tapi membiarkan, saat perabotannyan dengan lahap di ‘makan’ sang pejantan tangguh ini.Finai justru merasakan sukmanya seolah terbang ke angkasa.Rey kini mulai berubah seleranya, kalau dulu-dulu lawan mainnya adalah wanita-wanita STW berkelas.Yang tubuhnya kencang karena perawatan di salon mahal, bahkan kadang ada saja kendur-kendurnya, karena faktor usia.Kini Rey lebih suka wanita muda dengan bau khas, yang tak pakai wewangian mehong. Rey candu dengan tubuh Finai yang alami dan bentuk tubuh yang padat menggairahkan.Setelah dengan Dayang, kini Rey menemukan kenikmatan dengan Finai, yang bahkan lebih cantik dari Dayang.Terus di lumat tiada henti, tubuh Finai tak pernah berhenti menggeliat, dia benar-benar di buat terbang oleh sang komandan muda ini.Tapi sejurus kemudian dia melonjak, saat sesuatu yang sejak lama di tahan-tahan akhirnya meledak juga.“Amboii…sedap niannnn sayanggg..!” desah Finai.Inilah klim

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 76: Gara-gara Cebok

    "Arnold, kita sudah hampir dua minggu keliling di sini, tapi petunjuk harta karun itu tak ada, sebaiknya kita bersiap kembali saja ke Jakarta, lain waktu kita cek lagi, kita kembali ke helikopter...!” Fransi berdiri dan Arnold pun menganguk.“Iya…agaknya harta itu sudah terkutuk dan terkubur bersama puluhan penambang liar di Lembah Bamuk itu!” sahut Arnold lagi.Frans lalu panggil 3 orang pengawal-nya dan mereka bersiap-siap balik lagi. Tak lama kemudian tempat ini sunyi, ke 5 orang itu pergi meninggalkan tempat ini.Rey kini duduk termangu, tak pernah dia sangka, akan menemukan sebuah fakta yang sangat mengejukannya tentang jati dirnya.“Jadi Om Frans mantan tunangan ibuku dan ini rupanya sebabnya ibu sangat dendam dengan ayah kandungku, yang mengecewakannya. Kelewatan kamu Bannon, ibu sampai tak beres hidupnya sampai tua…” batin Rey analisa sendiri, sekaligus marah besar dengan ayah kandungnya itu.Rey tentu saja tak tahu sejarah percintaan ayah kandung dan ibunya tersebut. Makin sak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 75: Jati Diri Ayah Kandung Terkuak Tak Sengaja

    Rey dan Finai kembali lanjutkan perjalanan, walaupun sudah pukul 7.30 pagi, tapi halimun tetap terlihat tebal. Sehingga mereka agak hati-hati jalan,karena cuaca masih agak gelap.“Ini kenapa Lembah Bamuk itu menghilang Finai, bukan karena lenyap,” cetus Rey, Finai pun mengangguk dan mulai paham.Semakin jauh mereka berjalan, cuaca makin dingin saja, tapi juga makin terang.“Finai, stop…aku lihat ada asap di sana, artinya ada orang selain kita,” bisik Rey, hampir menyentuh kuping Finai, hingga wanita ini sempat kaget.Kini mereka melangkah lebih hati-hati menuju asap itu, yang agaknya berasal dari sebuah api unggun yang di buat seseorang.Setelah berjalan hampir 45 menitan, mereka kini bersembunyi sambil melihat sebuah kemah dan ada 5 orang di sana.“Jenderal Arnold dan Frans,” gumam Rey tanpa sadar.“Siapa itu Jenderal Arnold dan Frans itu?” bisik Finai, karena dia memang tak tahu dua orang tersebut.“Dia kaki tangannya perusahaan tambang ilegal itu dan si Frans itu pemilik tambangnya!

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status