Aura segera kembali sadar. "Nggak, aku cuma lagi pikirin gimana dekorasi pernikahan nanti.""Oh?" Jose sedikit mengangkat alisnya. Kemudian, dia memiringkan tubuh, menatap Aura lekat-lekat. "Kalau begitu, coba katakan, kamu ingin seperti apa."Pertanyaan itu membuat Aura terdiam, tak tahu harus menjawab apa. Setelah berpikir sejenak, dia menyahut, "Pak Jose bicara apa sih? Seleraku mana bisa dibandingkan denganmu. Kamu saja yang atur, apa pun aku suka."Sambil berbicara, Aura bersandar di pelukan Jose dengan gaya manja, untuk mengalihkan topik.Jose menunduk menatap rambut lembutnya, lalu meraih tengkuknya dan menariknya keluar dari pelukan.Aura mendongak menatapnya, melihat bibir Jose yang tadinya terangkat kini kembali turun. Dia tertegun, tak tahu lagi ucapan mana yang membuat Jose tidak senang. Jantungnya pun berdebar kencang tanpa sebab.Beberapa saat kemudian, Jose akhirnya bertanya dengan dingin, "Pak Jose? Kamu nggak merasa panggilan itu terdengar terlalu asing, untuk kita yan
Read more