Aura ditinggalkan sendirian di tempat, wajahnya penuh kebingungan. Apa maksud pria ini? Namun, Jose sudah pergi.Aura tertegun sejenak, hendak melangkah menyusul. Namun, begitu teringat sesuatu, dia malah berhenti lagi, sengaja menunggu sebentar sebelum membuka pintu.Dia kira Jose sudah pergi, jadi ada kesempatan untuk kabur. Siapa sangka, begitu pintu terbuka, wajah Tiano langsung terlihat di depan.Dengan ekspresi datar, Tiano menatapnya. "Bu Aura, Pak Jose ada urusan yang harus ditangani. Jadi, aku yang akan mengantar Ibu pulang."Aura benar-benar tak tahu harus berkata apa. Namun, sangat jelas bahwa dirinya bukanlah lawan Tiano. Dia hanya bisa melangkah ke luar rumah sakit dengan patuh.Sampai di pintu keluar, benar saja, Jose sudah tidak ada. Aura menoleh sekilas ke arah Tiano yang mengikutinya begitu ketat. Tanpa sepatah kata pun, dia naik ke mobil.Begitu Tiano menyalakan mesin, Aura yang duduk di kursi belakang membuka mulut. "Tiano, dulu aku pernah menyelamatkan nyawamu. Bisa
Read more