"Amnesia?" Jose memang bukan orang yang sabar. Mendengar ucapan dokter, dia langsung menarik kerah baju dokter itu dengan kasar. "Ulangi. Apa yang terjadi padanya?"Dokter itu berasal dari negara yang sama dengan mereka, jadi tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi. Namun, melihat sikap Jose yang seperti itu, dokter itu mengerutkan kening, berusaha melepaskan kerahnya dari genggaman.Sayangnya, genggaman Jose terlalu kuat. Dia tidak bisa melawan, hanya bisa menatap mata Jose yang penuh tekanan dan rasa takut. "Pasien mengalami amnesia."Ternyata begitu. Jose segera melepaskan genggamannya, lalu menoleh menatap Aura. Yang dia lihat di mata Aura hanyalah ketakutan terhadap dirinya.Jose menyipitkan mata, terdiam beberapa saat. "Obati dia."Nada suara Jose memang tidak segarang tadi, tetapi tetap mengandung perintah yang tidak bisa dibantah.Dokter itu tahu, pria di depannya ini bukan orang biasa. Dia menahan emosi dan menjawab dengan hati-hati, "Maaf, Pak. Saat ini belum ada obat yang bi
Read more