All Chapters of Cinta Segitiga Dalam Keluarga Tiri: Chapter 111 - Chapter 120

Sania hanya tersenyum. Wanita itu tidak perduli dengan kemarahan sang ayah. Berapa kalipun Pak Lucky berteriak dan bertanya padanya tentang alasan perpindahan lapas, Sania tidak akan pernah mau menjawab."Lebih baik Papa hemat tenaga dan jangan berteriak-teriak agar tidak capek," jawab Sania tak acuh.Alih-alih menjawab pertanyaan Pak Lucky, Sania justru mengalihkan pandangannya keluar jendela. Bus sudah melaju membelah jalanan kota Sleman yang padat. Mereka akan pergi ke bandara baru yang ada di Kulon progo."Apa kamu tahu kalau Papa akan menjebak Roni?" tanya Pak Lucky yang masih mencoba untuk memancingnya agar mau bicara.Pak Lucky butuh pengakuan langsung dari Sania agar bisa menyusun rencana dengan Harno. Pria paruh baya itu yakin bisa menghubungi Harno saat sudah berada di lapas baru.Sania tidak menjawab. Wanita itu justru sudah terlelap dengan kepala yang bersandar pada kaca jendela. Pak Lucky mendengkus kesal. Jika Sania ada di bus yang mengantarnya pindah, maka Sania juga ak

Rasanya hati Roni jadi lebih damai setelah dia bisa berdamai dengan keadaan. Roni tidak lagi mengharapkan cinta Nana lagi atau berharap kelak mereka bisa menikah ulang. Pria itu juga sudah membuang rasa dendamnya untuk Arni. Sekarang yang ada di pikiran Roni adalah merenungkan kesalahannya, menjalani pelatihan untuk menyambung hidup setelah dia bebas kelak dan mendekatkan diri pada yang maha kuasa.Hari itu di hari sabtu, banyak tahanan yang mendapat kunjungan dari keluarga mereka. Roni menatap satu per satu rekan kerjanya yang dipanggil oleh sipir untuk bertemu dengan keluarga atau kerabat yang menjenguk. Hanya Roni yang belum dipanggil sipir. Itu berarti belum ada yang menjenguknya.Dulu, Roni pasti akan merasa sangat sedih jika hal ini terjadi padanya. Namun, setelah mengubah pandangan dan menata hatinya lagi, Roni tidak merasa iri pada teman-temannya. Dia justru menyibukan diri pergi ke ruang pelatihan. Dari sekian banyak pelatihan yang ada, Roni memilih pelatihan untuk membuat ku

“Kamu dipanggil Pak Andra ke ruangannya, Harno,” kata salah satu rekan kerja yang masuk ke ruangan Harno sebagai manajer.“Baik. Aku akan ke sana,” jawab Harno.Wajahnya sangat kusut sekali. Tidak hanya karena ia kehilangan Arni dan Pak Indra, tapi juga karena Harno tidak bisa menghubungi rumah tahanan di Sleman, Yogyakarta, sehingga Harno sampai sekarang tidak bisa bicara dengan Pak Lucky selama dua minggu.Harno mengajukan cuti saat dia membawa Pak Indra pulang ke Jogja. Karena itulah dia tidak bisa mengambil cuti lagi bulan ini. Harno harus menunggu sampai bulan depan agar dia bisa mendapat jatah cuti selanjutnya dan memanfaatkan waktu itu untuk kembali ke Jogja dan memastikan jika Pak Lucky masih ditahan di sana.Selama berjalan menyusuri lorong kantor di lantai tempat divisinya bekerja, pikiran Harno sangat penuh dan berisik. Ada banyak dugaan yang bersarang dalam kepalanya. Mulai dari dugaannya kenapa pihak rumah tahanan tidak menerima telepon dari Harno, kenapa Pak Lucky tidak

Sekali lagi Harno dibuat terdiam oleh ancaman yang diberikan Sahira. Dia tidak bisa memungkiri jika Sahira amat terkenal sebagai pimpinan yang bijak untuk karyawannya sekaligus bengis untuk orang luar. Banyak orang yang bilang kalau sifat Sahira benar-benar turunan dari Pak Lucky dan kakeknya. Berbeda dengan Sania yang bisa menoleransi musuh dalam beberapa hal. Sahira tidak akan segan untuk menggunakan cara yang sama liciknya dengan para musuh.Harno berpikir cepat. Dia tidak mungkin melawan Sahira sekarang dan kehilangan semua harta yang sudah ia kumpulkan sejak masih bekerja di perusahaan ZY. Tidak. Harno tidak akan berani merelakannya. Apalagi sekarang dia juga sudah mendapat posisi strategis di perusahaan tempatnya bekerja sekarang dengan gaji yang sama besarnya seperti dulu.“Anda benar. Saya berjanji tidak akan berhubungan dengan Pak Lucky lagi ke depannya,” jawab Harno. Saat ini keputusan terbaik adalah mundur dengan cepat. Tidak ada lagi celah baginya untuk melawan Sahira.Uru

Kehidupan di dalam penjara tidak begitu buruk untuk Arni. Setidaknya karena kesalahan yang ia lakukan bukan karena kasus yang dibenci oleh tahanan lain. Arni dipenjara karena terlibat dalam lingkaran korupsi yang dilakukan oleh Danu. Tidak ada laporan dari Suci sebagai istri sah Danu yang melaporkan Arni ke polisi. Jadi, dia merasa aman hingga sekarang.Rutinitasnya memang berjalan monoton, makanan di dalam penjara juga terasa hambar. Bahkan kadang tidak enak sama sekali, tapi itu jauh lebih baik daripada Arni terkurung di apartemen Harno lalu masuk dalam jebakan pria itu.Sesungguhnya sekarang Arni ingin melakukan proses pemindahan rumah tahanan. Agar sewaktu-waktu Pak Indra juga bisa mengunjunginya jika tidak ada ancaman dari Harno lagi. Namun, semua keluarga Pak Indra sudah memutus kontak dengan mereka sejak perusahaan keluarga bangkrut. Apalagi semua keluarga juga menyalahkan Pak Indra atas kebangkrutan itu dengan dalih tidak bisa mengurus perusahaan.Dulu saat Pak Indra dan Bu Ni