Erina merebahkan bayi berusia 3 bulan itu disamping ayahnya. Dengan penuh kasih sayang, Amar mengecupi kedua pipi putri kesayangannya itu."Papa rindu sekali nak! Sekarang kamu semakin gembul," lirih Amar sambil membelai pipi anaknya.Amara tumbuh dengan baik. Siapapun tak menyangka, anak yang dulu berjuang bertahan hidup melawan tumor otak bersama ibunya untuk lahir ke dunia dan berjuang kembali di inkubator kini berkembang dengan sehat. Pipinya yang bulat, paha dan tangannya yang padat berisi membuat siapa saja gemas melihatnya.Apalagi anak ini sudah bisa merespon saat diajak bicara.Erina hanya tersenyum melihat kemesraan ayah dan anak ini."Raina, apa kabar ma?" Tanya Amar tanpa mengalihkan perhatiannya dari putri kecilnya."Baik.""Dia tidak marah Amara dibawa kemari?""Tidak. Dia mengerti jika kamu merindukan anakmu."Amar menarik nafas panjang. Selain meri
Last Updated : 2025-06-10 Read more