"Ah!!" Jerit Candra dengan suara sangat kesakitan. Wanda segera mundur, melepaskan tangannya dari genggaman Candra."Wanda, ini aku!" Candra menutupi pipinya yang mulai membengkak.Wanda menahan rasa jijik di matanya. "Oh, ternyata Pak Candra. Kupikir tadi ada preman yang menyerang."Di samping Candra ada seorang pria asing. Begitu pria itu melihat wajah Wanda, dia sempat terpaku.Sambil mengusap pipinya yang bengkak, Candra berkata, "Di tempat seperti 'The Mirage' mana mungkin ada preman? Aku cuma mau tanya, kenapa kamu bisa ada di sini?"Wanda balik melontarkan pertanyaan yang sama, "Kalau begitu, kenapa kamu juga ada di sini?"Candra melirik pria asing di sebelahnya, lalu tertawa. "Aku ikut teman ke sini, ada urusan bisnis."Pria asing itu hanya mengangguk sopan pada Wanda. Wanda pun berkata kepada Candra, "Kalau begitu, aku pamit dulu."Begitu dia berbalik, Candra langsung menghadang jalannya."Wanda, aku memang sudah lama ingin bicara soal Jinata Teknova. Sejak kamu bergabung, tib
Baca selengkapnya