Sandy membentak Nadya, "Lihat kakakmu, Wanda! Cuma dia yang benar-benar tulus bekerja demi perusahaan ini!"Wanda melanjutkan, "Tapi video yang tersebar di acara malam ini sudah menyebar ke seluruh kalangan atas di Kota Jinggara."Dia menghela napas pelan, lalu menoleh pada Nadya, "Nadya, kamu 'kan lebih dekat dengan anak-anak dari keluarga-keluarga kaya. Coba lihat, apa mereka sedang membicarakan soal keluarga kita?"Hati Nadya langsung seperti membeku, hawa dingin merayap di seluruh tubuhnya.Samar-samar dia merasa, Wanda sedang menjebaknya.Sandy mendesaknya, "Berikan ponselmu ke sini, biar aku lihat."Kedua pipi Nadya bengkak sampai dia kesulitan menutup mulutnya.Dia menggeleng ke arah Sandy. Dia merasa Wanda memang sengaja menjebaknya lagi.Detik berikutnya, satu tamparan keras kembali mendarat di wajahnya.Pada pipi yang sudah bengkak itu, urat-urat merah mulai bermunculan, kulit wajahnya hampir pecah karena bengkaknya jaringan di bawah kulit.Sandy berdiri di depannya, menatapn
Baca selengkapnya