"Rasa bersalah seorang pria, memangnya bisa dihargai berapa?"Wajah Sinta cemberut, dia tidak suka mendengar Wanda bicara seperti itu. "Anak Ibu, apa kamu lagi menopause? Karena nggak ada laki-laki yang cinta sama kamu, makanya kamu bisa ngomong kayak gitu."Wanda langsung menyimpan ponselnya, bahkan tidak jadi menelepon Benny."Sasha, ayo kita naik ke atas.""Mama!"Tiba-tiba terdengar suara bocah laki-laki. Jantung Wanda sempat berdebar keras, lalu dadanya langsung terasa berat.Tanpa menoleh pun, dia tahu itu suara siapa.Sasha menoleh, dan berseru kaget, "Jojo?!"Jojo duduk di kursi roda, seluruh tubuhnya terbungkus rapat seperti lontong.Lehernya mengenakan penyangga, dan kepalanya memakai topi rajut. Padahal biasanya dia sangat tidak suka pakai topi, karena bisa merusak gaya rambutnya yang keren.Namun sekarang, rambutnya sudah digunduli, kepalanya pun penuh luka, dia terpaksa mengenakan topi itu.Wajahnya pucat seperti kurang darah, bibirnya membiru, tampak seperti boneka kain y
Read more