Wanda membuat gerakan mengundang kepada Giana, lalu keduanya duduk di sudut yang sepi di aula.Kiara menutupi wajahnya yang merah, bengkak dan panas, lalu menatap tajam ke arah Wanda dan Giana.Shelia bertanya dengan ketakutan, "Apakah Bu Giana itu orang yang sangat berpengaruh?"Kiara tertawa dingin. "Kalau dia ingin membunuhmu, itu akan semudah menginjak semut!""Ah!" Shelia menarik napas dingin, pupil matanya bergetar di dalam rongga matanya. Ketika mengingat dirinya baru saja menyinggung Giana, kedua kakinya gemetaran tak terkendali.Shelia mencengkeram lengan Kiara dengan penuh ketakutan. Seluruh tubuhnya lemas seperti mi, hampir ambruk."Bu Kiara, bisakah kamu ... berbicara baik tentangku di hadapan Bu Giana? Orang biasa sepertiku sama sekali nggak mengenalnya, jadi aku nggak sengaja menyinggungnya," kata Shelia.Kiara menepis tangan Shelia yang menyentuh lengannya dengan tatapan merendahkan. Kemudian, Kiara menyeringai, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, "Aku bahkan nggak b
Baca selengkapnya