Anaby menatap ke depan, lampu jalanan tampak kabur oleh benaknya yang bergumul. Ia mengetukkan jemarinya di setir, masih belum menemukan jawaban.Waktunya pun sangat sempit. Jika ia terlambat datang ke apartemen Michael, pria itu pasti tidak akan senang.Merasa gundah sendiri, perut Anaby di dalam sana justru berteriak minta diisi. Akhirnya, ia memutuskan untuk melajukan mobilnya dan mencari restoran terdekat.Setelah berkendara beberapa menit, Anaby berhenti di sebuah restoran cepat saji yang tak jauh dari gedung apartemen Michael. Pilihannya bukan tanpa pertimbangan.Daripada bingung memikirkan hadiah untuk Michael, lebih baik ia membeli makanan. Setidaknya, makanan bisa menjadi jembatan kecil menuju perbincangan yang lebih nyaman, setelah menandatangani kontrak.Dari jendela mobil, restoran itu tampak ramai, tetapi tak menyurutkan niat Anaby. Ia segera memesan dua potong ayam goreng, dua burger keju, dan seporsi besar kentang goreng. Usai menyebutkan pesanan, Anaby tiba-tiba ingin
Last Updated : 2025-05-11 Read more