Langkah pertama Lian Tian ke dalam Cermin Jiwa Asal terasa seperti memasuki air es yang kental dan sunyi. Ia tidak jatuh, tidak melayang, tapi terhisap pelan-pelan ke dalam kegelapan pekat yang tak punya arah.Saat ia membuka mata, ia tidak lagi berada di reruntuhan istana, melainkan di tengah padang pasir berwarna kelam, langitnya berwarna merah gelap seperti luka terbuka. Tak ada angin, tak ada suara, hanya gema napasnya sendiri yang terdengar jauh—dan di kejauhan, berdiri sebuah gerbang batu besar, separuh hancur, bertuliskan huruf kuno: "Ranah Jiwa yang Tersesat."Lian Tian menatap sekeliling. Tak ada jejak Ruya atau siapa pun. Ia benar-benar sendiri.“Ini ujian jiwa… bukan pertarungan fisik,” pikirnya. “Di sinilah bayangan terdalam kita akan hidup dan berbicara.”---Di Gerbang BatuBegitu Lian Tian menyentuh pilar gerbang, tanah retak di bawahnya, dan wajah-wajah masa lalunya muncul—bukan dala
Huling Na-update : 2025-06-15 Magbasa pa