Dunia tempat Qian Mu kini berada terasa seperti mimpi buruk yang membeku. Udara kental seperti asap hitam, dan setiap langkah yang ia ambil di atas pasir gelap meninggalkan jejak yang mengeluarkan bisikan. Langitnya merah padam, membelah cakrawala dengan petir kelam yang tak pernah menyambar.Benteng Jiwa berdiri megah di kejauhan, bangunannya tampak seperti cangkang naga raksasa yang terbelah, memancarkan aura kegelapan murni. Gerbangnya menjulang, terbuat dari tulang-tulang raksasa dan baja hitam berlapis simbol-simbol kutukan. Dari sela-sela gerbang itu, bayangan-bayangan bergerak liar seperti nyala api tanpa arah.Qian Mu menatap tajam. Ia tahu, waktu tidak berpihak padanya. Roh Penyeimbang hanya memberinya tiga malam purnama, dan ini baru malam pertama.“Lian Tian… tunggulah,” gumamnya.Baru ia hendak melangkah lebih dekat ke gerbang, tanah di hadapannya berguncang. Dari pusaran pasir hitam, muncul sosok berjubah kabut, tinggi
최신 업데이트 : 2025-06-11 더 보기