“Berbelanja… bersama?” ulang Adelia dalam hati, separuh tidak yakin, separuh ingin menolak. Tapi sebelum ia sempat membuka suara, Rania sudah menepuk tangannya.“Sudah, mari kita pergi ke pasar sekarang, nanti akan terlalu siang,” ucap Rania sambil tersenyum.Adelia, Rania, dan Devina meninggalkan dapur, bersiap untuk pergi ke pasar. Saat hendak keluar villa, mereka berpapasan dengan Satrio yang baru saja masuk.Satrio menoleh, alisnya terangkat sedikit. “Kalian mau pergi ke mana?”“Kami mau ke pasar, belanja bahan masakan untuk nanti malam,” jawab Devina, sambil memakai syal dan jaketnya."Kalau begitu, biar aku sekalian antar kalian." tawar Satrio dengan nada ramah.Adelia memutar bola matanya malas. “Tidak perlu repot kak, kami bisa pergi sendiri,” sahutnya ketus. Rasa enggan akan keberadaan Satrio masih mengganjal di dadanya, trauma atas perlakuan buruk kakak iparnya dua tahun lalu belum benar-benar hilang. Bekasnya menempel kuat, seperti bayangan yang enggan pergi.Devina, yang m
Last Updated : 2025-11-26 Read more