Ting Tong...“Nenek Rania datang!” seru Isabella, berlarian dengan wajah berseri.Pintu terbuka, dan Nyonya Shevanka muncul dengan kacamata hitam di tangan dan senyum lebar di wajah.“Halo cucuku yang, cantik!” sapanya hangat sambil merentangkan tangan. Isabella langsung memeluknya erat.Adelia berdiri dan tersenyum. “Halo apa kabar, Bu.”“Halo juga, calon ibu dua anak,” seru Rania, sambil memeluk Adelia singkat. “Gimana kabarmu? Bayimu sehat, ibunya juga bahagia, kan?”Adelia mengangguk. “Tentu saja sehat, Bu. Sedikit pegal-pegal, tapi semuanya lancar.”Mereka masuk ke ruang keluarga, Rania duduk di sofa, memangku Isabella yang langsung bercerita soal mainan barunya. Sesekali, wanita paruh baya itu mencuri pandang ke arah perut Adelia, lalu tersenyum haru.“Waktu cepat berlalu ya. Rasanya baru kemarin kamu datang ke rumahku, sekarang udah hamil lima bulan.”Adelia tersenyum. “Saya juga nggak nyangka, Bu. Awalnya saya dan Samuel berencana menunggu sampai Ica lima tahun. Tapi teRnyata
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya