Baru saja aku menjawab, Ardi sudah menahan tangan Paman. "Paman, malam ini kita berdua tidak bisa minum. Tubuh Paman tidak bisa menyerap minuman keras, aku juga masih harus menyetir.""Aku tidak minum, kamu yang akan minum. Kalau mabuk, tidur saja di sini. Di rumah kami ada kamar tamu!" Paman melambaikan tangannya.Dia bahkan ingin Ardi menginap di rumah.Keluarga Larasati dulu memang kaya raya. Ketika perusahaan farmasi Hasan berkembang pesat, kami juga pernah tinggal di sebuah vila. Namun, sejak Hasan mengalami masalah, ekonomi keluarga langsung menurun drastis. Nyonya Lina menjual vila itu, menukarnya dengan rumah kecil ini.Meskipun disebut rumah kecil, sebenarnya ini juga tidak terlalu kecil. Luasnya lebih dari 160 meter persegi, dengan empat kamar tidur dan dua ruang tamu. Memang ada kamar tamu yang kosong di sini.Namun, bagaimana mungkin Ardi bisa menginap di rumah?Aku langsung mengerutkan kening, tetapi Ardi justru sedikit melengkungkan matanya. "Kalau begitu, aku akan ke dap
Read more