Mobil Ardi berhenti lagi. Dia berada di dalam mobil, sementara tatapannya jatuh ke arahku melalui kaca jendela, tampak penuh kerinduan.Aku jadi makin cemas, langsung menarik Nyonya Lina masuk ke dalam kompleks."Mau pergi ke mana? Aku yang memanggil orang itu, dia adalah tamuku. Bagaimana bisa kamu mengusir tamuku?" Namun, sebelum aku berjalan jauh, terdengar suara keras yang penuh kemarahan dari kejauhan.Setelah mendengar suara itu, tubuhku langsung berubah kaku.Ketika mendongak, aku melihat sesosok bayangan yang sedang melangkah cepat menuju ke arahku dan Nyonya Lina.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Aku takut Paman melihat Ardi datang bersamaku. Kebetulan sekali, dia justru melihatnya.Langkah Paman tampak sangat tergesa dengan langkah yang lebar. Dia berjalan sambil berteriak, "Raisa, ada apa denganmu? Apa etika dasar dalam menerima tamu pun kamu tidak punya? Dia sudah mengantarmu sampai sini, tapi kamu bahkan tidak mengajaknya minum teh? Kalau sampai tersebar, orang-o
อ่านเพิ่มเติม