Semua Bab Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel: Bab 191 - Bab 200

Fenomena viral Nita di TikTok telah menciptakan gelombang digital yang mengguncang Kota Wada hingga ke pelosok-pelosoknya.Video kesaksian polos gadis berusia dua belas tahun itu telah ditonton 2 juta kali dalam 48 jam, tersebar ke seluruh kota dan daerah sekitarnya dengan kecepatan yang membuat para ahli media terkejut.Hashtag #DokterAjaibKotaWada, #PilCelestialisQi, dan #KeajaibanMedis mendominasi trending topic lokal selama seminggu berturut-turut. Klinik Pengobatan Tradisional Sehat Sejahtera yang dulunya sepi bagaikan kuburan, kini berubah menjadi Morin perang medis yang tidak pernah tidur.Antrean mengular sepanjang lima blok, menciptakan kemacetan luar biasa di kawasan pemukiman kumuh yang biasanya hanya dilalui becak dan motor tua. Aroma herbal khas dari campuran jahe, kunyit, dan ekstrak jamur langka bercampur dengan keringat ribuan orang yang berdesakan di bawah terik matahari.Suara klakson ambulans, tangisan bayi, dan percakapan dalam berbagai dialek lokal menciptakan sim

Pak Wong kini dibantu oleh tim medis yang terdiri dari dokter-dokter yang datang dari berbagai kota besar. Mereka bekerja dalam shift 24 jam untuk menangani kompleksitas logistik yang belum pernah ada dalam sejarah medis modern."Pak Wong, hari ini sudah 3.000 pasien terdaftar dari 15 provinsi..." lapor salah satu dokter tamu sambil menyeka keringat di dahinya yang berkilau. "Stok pil yang keluar kemarin sudah habis dalam 45 menit. Ini fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan logika medis konvensional.""Dokter-dokter dari universitas ternama datang berbondong-bondong seperti lebah mengejar madu..." Pak Wong menjawab dengan nada yang bercampur bangga dan lelah. "Mereka yang dulu meragukan, sekarang datang ingin belajar."Norma yang kini menjadi koordinator komunikasi klinik, dibantu beberapa relawan untuk menangani volume komunikasi yang mencapai ribuan pesan per hari. Kantornya dipindah ke ruang yang lebih besar karena banyaknya permintaan informasi."Dokter Peter sudah menjadi leg

Salah satu dokter tamu yang menyaksikan dari jarak dekat merasakan getaran spiritual yang luar biasa. Mereka tidak pernah melihat kombinasi antara kebijaksanaan, kekuatan, dan strategi psikologis yang begitu sempurna."Ini bukan hanya pengobatan medis..." bisik dokter itu dengan nada takjub. "Ini adalah masterclass dalam dominasi psikologis dan superioritas intelektual."Peter memberikan Pil Celestialis Qi pada Bobby dengan gerakan yang sangat hati-hati, seperti seorang raja yang memberikan grasi kepada pemberontak yang sudah kalah total."Minumlah dengan penuh syukur..." katanya dengan suara yang mengandung otoritas mutlak. "Dan ingatlah setiap hari bahwa nyawa Anda ini adalah hadiah dari orang yang Anda coba hancurkan. Betapa menariknya ironi kehidupan."Bobby menerima pil itu dengan tangan yang gemetar seperti daun di angin badai. Air mata mengalir semakin deras karena terharu, malu, dan takjub pada magnanimitas yang ditunjukkan Peter."Dokter Peter... saya berjanji akan menggunaka

Sinar matahari sore menembus jendela kaca besar Klinik Pengobatan Tradisional Sehat Sejahtera, menyorot mesin pengolahan Pil Celestialis Qi yang berkilau keemasan. Aroma jamur Ganoderma Celestialis dari Pegunungan Hua masih tersisa di udara, bercampur dengan wangi antiseptik modern yang menenangkan.Suara mesin produksi berdengung lembut seperti mantra penyembuhan yang tak pernah berhenti. Pak Wong mengawasi proses terakhir pengemasan pil dengan senyum lega yang tak bisa disembunyikan, matanya berbinar melihat deretan botol yang berkilau seperti permata emas."Dokter Peter benar-benar jenius yang turun dari langit..." gumamnya sambil mencatat angka produksi hari ini. "Dari jamur biasa jadi pil ajaib yang menyelamatkan ribuan nyawa.""Pak Wong, pesanan dari Provinsi Timur sudah 500 botol!" Norma berteriak dari meja resepsionis dengan suara penuh semangat. "Bahkan ada yang pesan dari luar negeri!""Katanya ada delegasi dari Singapura yang mau datang bulan depan..." tambahnya dengan mata

Namun yang paling mencuri perhatian adalah sosok ketiga yang berjalan di tengah. Gerry Romeo, sang Tabib Dewa dari Tibet, melangkah dengan elegan seperti dewa yang turun ke bumi untuk menghukum manusia fana yang tidak tahu diri.Jubah sutra ungu yang dikenakannya berkilau dengan hiasan rune emas yang berpendar di bawah cahaya chandelier. Aura mistis menguar dari tubuhnya, membuat udara di sekitar terasa berat dan menekan seperti ada gunung yang menindih.Bau parfum mahal Amanda bercampur dengan aroma dupa mistis yang melekat pada Gerry Romeo. Wangi kemenyan Tibet yang eksotis menguasai udara di sekitar mereka, menciptakan atmosfer yang mistis namun menakutkan."Kalian ini siapa?" Amanda menunjuk staf klinik dengan gesture yang berlebihan. "Berani makan di restoran kelas atas dengan penampilan kampungan seperti itu?""Pasti nyamar jadi orang kaya!" Richard Wellington menyilangkan lengan di dada seperti bouncer yang menghalau tamu tak diundang. "Atau mungkin sedang syuting film kemiskin